Iran Serang Israel, Dewan Keamanan PBB Gelar Rapat Darurat

14 April 2024 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York, Selasa (25/3/2024). Foto: Angela Weiss/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa bertemu mengenai situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York, Selasa (25/3/2024). Foto: Angela Weiss/AFP
ADVERTISEMENT
Dewan Keamanan PBB (DK PBB) langsung menggelar rapat darurat setelah Iran menyerang Israel. Rapat digelar pada Minggu (14/4).
ADVERTISEMENT
"Pertemuan akan berlangsung pada pukul 4 sore. ET (20.00 GMT)," tulis keterangan DK PBB dikutip dari Reuters.
Rapat darurat DK PBB diinisiasi oleh perwakilan Israel di PBB. Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan, serangan Iran pada Sabtu (13/4) malam, adalah ancaman serius.
“Serangan Iran merupakan ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan global dan saya berharap Dewan menggunakan segala cara untuk mengambil tindakan nyata terhadap Iran,” kata Erdan.
Israel mendesak DK PBB bertindak cepat. Mereka ingin DK PBB mengutuk serangan Iran dan menetapkan Korps Garda Revolusi Iran sebagai organisasi teroris.
Serangan rudal yang ditembakkan dari Iran menuju Israel, yang terlihat di Israel Utara, Minggu (14/4/2024) Foto: AFPTV / AFP
Sebelumnya, Iran meluncurkan ratusan drone hingga misil ke wilayah Israel. Iran menjelaskan, ini adalah serangan balasan.
Kedubes Iran di Indonesia memberikan penjelasan terkait serangan terhadap Israel. Mereka menegaskan, hal tersebut merupakan serangan balasan dan rangka membela diri. Target mereka adalah pangkalan militer Zionis Israel.
ADVERTISEMENT
"Pada hari ini (14 April 2024) angkatan bersenjata Republik Islam Iran dalam menjalankan hak wajarnya untuk membela diri," jelas keterangan resmi Kedubes Iran di RI.
Sebelumnya, Israel membombardir dari udara kantor kedutaan mereka di Ibu Kota Suriah, Damaskus, Senin (1/4). Serangan Israel itu menewaskan 13 orang termasuk pasukan Garda Revolusi dan dua orang jenderal.