Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Jadi Menteri Investasi, Harta Bahlil Rp 295 Miliar, Tanahnya Ada di 18 Lokasi
28 April 2021 15:58 WIB
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi membentuk Kementerian Investasi seraya mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Pelantikan Bahlil dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (28/4).
ADVERTISEMENT
Dengan penunjukan sebagai Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia pun menjadi salah satu menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju, pada periode kedua pemerintahan Jokowi.
Bahlil lahir di Banda, Maluku Tengah, 7 Agustus 1976 atau usianya pada 2021 ini belum genap 45 tahun. Yang lebih muda dari dia di pemerintahan Jokowi adalah Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim. Pria kelahiran Singapura ini, usianya baru akan 37 tahun pada 4 Juli 2021.
Selain menjadi salah satu menteri termuda, Bahlil Lahadalia juga punya kekayaan lumayan mentereng. Maklum saja, sebelum jadi menteri dan menjabat Kepala BKPM, dia merupakan pengusaha di berbagai bidang.
Terakhir kali dia melaporkan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN ) ke KPK, 19 Februari 2020 setelah menjabat Kepala BKPM. Mengutip laporan itu, Bahlil memiliki total kekayaan sebesar Rp 295,15 miliar. Yang terbanyak berupa tanah dan bangunan, yang nilainya mencapai Rp 276,75 miliar.
ADVERTISEMENT
Tanah dan bangunan milik Bahlil Lahadalia, tersebar di 18 lokasi. Yang terbanyak ada di Jayapura, Papua, ada 14 lokasi. Sisanya di Jakarta Selatan 2 lokasi, serta di Gianyar, Bali dan Sragen, Jawa Tengah masing-masing 1 lokasi
Sementara harta berupa kendaraan bermotor, ada 3 unit yang dilaporkan. Yakni Toyota Harrier buatan 2007, Honda CRV buatan 2010, dan Mitsubishi Pick Up buatan 2012. Total nilai seluruh kendaraan bermotor itu sebesar Rp 190 juta.
Harta selebihnya milik Bahlil Lahadalia , berupa surat berharga Rp 2,46 miliar dan kas atau setara kas Rp 15,75 miliar.