Menteri Investasi Bahlil Lahadalia Salah Satu yang Termuda di Kabinet Jokowi

28 April 2021 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Moh. Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Foto: Moh. Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi resmi membentuk Kementerian Investasi seraya mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal). Pelantikan Bahlil dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (28/4).
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan itu, Presiden Jokowi juga melantik Nadiem Makarim sebagai Mendikbud Ristek, dan Laksana Tri Handoko sebagai Kepala BRIN yang baru. Sebelumnya, Kepala BRIN dijabat oleh Bambang Brodjonegoro.
Dengan ditunjuknya Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi, dia pun kini menjadi salah satu menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju. Bahlil merupakan kelahiran Banda, Maluku Tengah, namun kemudian tinggal dan besar di Papua sejak remaja.
Dia lahir pada 7 Agustus 1976 atau saat ini belum genap berusia 45 tahun. Mantan Ketua Umum Hipmi (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) ini memang bukan yang termuda di kabinet Jokowi, karena masih ada Nadiem Makarim.
Pendiri Gojek yang saat ini menjabat Mendikbud Ristek tersebut, lahir di Singapura pada 4 Juli 1984 atau pada 2021 ini usianya baru 37 tahun.
Suasana sebelum Pelantikan Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka. Foto: Kevin S. Kurnianto
Keduanya sudah ada di dalam pemerintahan Presiden Jokowi sejak 2019 silam. Tapi kini Jokowi memberi tambahan tugas mengurusi ristek (riset dan teknologi) kepada Nadiem. Sementara Bahlil yang sebelumnya menjabat Kepala BKPM, kini merangkap jabatan sebagai Menteri Investasi.
ADVERTISEMENT
Pencapaian Bahlil hingga kini jadi menteri, bisa dibilang sebagai bintang terang bagi pria dari kawasan Indonesia timur itu. Apalagi dulu untuk membiayai sekolah dan kuliah pun, Bahlil harus sambil membanting tulang sebagai sopir angkot dan pendorong gerobak di pasar.
Maklum, keluarganya bukanlah dari kalangan yang mampu apalagi pengusaha. Ayah Bahlil bekerja sebagai kuli bangunan, sementara ibunya membantu ekonomi keluarga dengan menjadi tukang cuci pakaian.
Tapi semua kerja kerasa itu kini mengantar Bahlil Lahadalia ke puncak karier politik sebagai menteri. Sebelumnya, dia berkiprah di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) hingga menjabat bendahara umum. Sebagai pengusaha, dia juga pernah menjabat Ketua Umum Hipmi.
Sebagai pebisnis, bidang usaha yang dikelola Bahlil Lahadalia merambah berbagai bidang. Semua dijalankan di bawah bendera usaha miliknya, yakni PT Bersama Papua Unggul, PT Dwijati Sukses, dan PT Rifa Capital.
ADVERTISEMENT