Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Impor es krim Indonesia selama tahun 2016 cukup besar. Jumlahnya mencapai 35 juta dolar AS atau setara dengan Rp 465,5 miliar (kurs Rp 13.300).
ADVERTISEMENT
Es krim impor didatangkan dari berbagai negara, sebut saja Amerika Serikat, Italia, Jepang, Malaysia hingga China. Lalu, jenis es krim apa saja yang diimpor Indonesia?
"Ya contohnya yang Belgia itu ya, Magnum (merek es krim) kan enggak ada di sini, kan enggak apa-apa," ungkap Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan kepada kumparan (kumparan.com), Jumat (10/5).
Oke menyatakan, impor es krim bisa dilakukan secara bebas. Maksudnya, tidak diatur secara spesifik mengenai jenis dan negara yang boleh memasukkan produk es krimnya ke Indonesia.
"Saya belum tahu itu karena diatur bebas, jadi dari manapun bisa," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) Adi Lumaksono berpendapat, es krim yang diimpor Indonesia biasanya tidak diproduksi di dalam negeri. Sementara itu, permintaan es krim jenis tersebut di dalam negeri cukup tinggi.
"Tapi kalau menurut saya ekspor-impor itu tergantung permintaan apalagi makanan itu tergantung selera. Ketika penduduk kita seneng makanan es krim yang tidak tersedia di sini, mau enggak mau ya impor. Justru itu saya katakan kemungkinan es krim yang di dalam negeri belum memenuhi cita rasa konsumen," paparnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman. Menurut Adhi, impor es krim dilakukan karena untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar es krim Indonesia yang tidak mampu dipenuhi oleh industri lokal.
ADVERTISEMENT
"Karena saya lihat dari perbedaan rasa di mana di Indonesia produk tersebut belum diproduksi. Sebenernya Indonesia juga ada ekspor juga itu kan global shorting misalnya pabrik yang ada di Indonesia dia impor produk es krim yang beda rasa tapi dia ekspor juga rasa yang di negara tersebut belum ada rasa. Kebanyakan itu kalau saya lihat karena industri es krim distribusinya enggak boleh sembarangan harus rantai dingin ya. Jadi dia ada impor ada ekspor juga dalam rangka untuk memenuhi portofolionya," jelasnya.