Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Banyak tokoh berdatangan ke rumah duka mantan Menteri Pendayagunaan BUMN , Tanri Abeng, di kawasan Simprug, Jakarta Selatan. Tanri Abeng berpulang pada Minggu dini hari (23/6).
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan banyak jasa yang ditinggalkan oleh Tanri Abeng, khususnya di Kementerian BUMN.
“Tentu di awal dibentuknya Kementerian BUMN yang dipercaya adalah Pak Tanri. Tentu banyak tangan-tangan Pak Tanri di dalam reform BUMN yang pada waktu itu termasuk mergernya Bank Mandiri. Jadi ada beberapa hal yang substansial. Tentu Indonesia kehilangan,” kata Airlangga di rumah duka Tanri Abeng, Minggu (23/6).
Selain Airlangga, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga menyampaikan duka citanya atas kepergian Tanri Abeng. JK menilai kekuatan yang dimiliki oleh BUMN saat ini adalah buah manis dari kerja keras Tanri Abeng.
“Kalau dulu BUMN itu terpecah-pecah dibawah kementerian, sekarang sejak zaman Pak Habibie, dia (Tanri) menteri yang memberikan kekuatan, sehingga BUMN itu disatukan sehingga mempunyai suatu kekuatan nasional. Dulu hanya sekedar pelengkap daripada masing-masing kementerian,” kata Jusuf Kalla di rumah duka Tanri Abeng.
ADVERTISEMENT
JK mengungkapkan terakhir bertemu dengan Tanri Abeng pada tiga bulan lalu untuk mendiskusikan kondisi ekonomi nasional saat ini. “Tentang ekonomi nasional dan apa masalahnya, apa kelemahan kita, apa yang harus kita perbaiki gitu dari sisi korporasi,” jelas JK.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa, mengenang Tanri Abeng sebagai manajer satu miliar. Padahal, saat itu belum banyak pengusaha asal Indonesia yang dikenal di mata dunia.
"Di zaman itu tidak banyak orang Indonesia yang duduk pada top CEO di perusahaan-perusahaan multinasional dan beliau mendemonstrasikan bahwa orang Indonesia itu bisa dan mampu,” kata Suharso.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia juga merasa kehilangan atas kepergian Tanri Abeng. Bahlil menganggap Tanri adalah putra terbaik bangsa.
ADVERTISEMENT
Bahlil juga memandang Tanri sebagai menteri terbaik pada saat menjabat sebagai Menteri Pendayagunaan BUMN.
“Beliau adalah mentor dan menteri terbaik di zamannya yang berhasil mengangkat dan memperbaiki Kementerian BUMN. Almarhum adalah sosok yang cerdas ya. Pemahaman akademiknya luar biasa,” imbuh Bahlil.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menganggap Tanri Abeng sebagai gurunya. Sebab, Budi sempat duduk di kursi Direktur Utama Bank Mandiri.
“Beliau itu sangat semangat tuk bisa membina direksi-direksi BUMN, action-nya untuk membangun sumber daya manusia BUMN sangat luar biasa dan saya termasuk Direktur yang sering berinteraksi dengan beliau. Sampai terakhir saya menjadi Wakil Menteri BUMN kan beliau masih jadi Komisaris Utama juga,” terang Budi Gunadi.
Tanri Abeng juga dikenal baik oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta dan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
“Orang banyak enggak tahu, Tanri Abeng ini saya panggil Om, karena dari keluarga bapak saya yang Bugis kan, nah ini keluarga waktu papa saya meninggal pun saya pertama kenal Om Tanri itu waktu meninggal bapak angkat saya karena waktu habis mandi disembahyangi duduk bareng gitu loh,” kata Ahok di rumah duka Tanri Abeng.
ADVERTISEMENT
Ahok mengenang pesan yang disampaikan Tanri kepadanya mengenai jabatan Komisaris Utama Pertamina. “Paling saya ingat beliau bilang gini, kamu pasti bisa lebih hebat dari saya di Pertamina, bisa lakuin banyak hal,” ujar Ahok.