Jokowi Klaim Berpihak ke UMKM: Anak Saya Jualan Martabak dan Pisang

28 November 2018 14:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi hadiri penutupan Rapimnas Kadin 2018 di Solo. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadiri penutupan Rapimnas Kadin 2018 di Solo. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan dan perkembangan UMKM menjadi salah satu perhatian pemerintah. Sebab, Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa dirinya adalah mantan pengusaha UMKM. Bahkan hal itu menular ke anak-anaknya.
ADVERTISEMENT
"Saya ini alumni UMKM, keluarga saya juga masuk dalam kategori UMKM, anak-anak saya juga kategori UMKM, jualan martabak, jualan pisang, usaha mikro, kecil," kata Jokowi saat berpidato di acara penutupan Rapimnas Kadin 2018 di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Rabu (28/11).
Oleh karena itu, ia menegaskan jangan ada yang meragukan komitmennya untuk UMKM. "Mayoritas usaha di Indonesia adalah UMKM, jangan meragukan komitmen saya dalam UMKM," tegasnya.
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo hadiri KTT APEC 2018 Papua Nugini di APEC Haus, Minggu (18/11/2018). (Foto: Laily Rachev/Biro Pers Setpres)
Dia memaparkan, UMKM memiliki kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia. Sebab, dengan adanya 62 juta pelaku UMKM, dapat membuka 116 juta lapangan kerja. Apalagi, kata dia, UMKM juga berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) sebesar 60 persen.
"Karena itu pemerintah menegaskan komitmen berpihak pada UMKM, pemerintah berpihak kepada 62 juta UMKM yang ada," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Salah satu bentuk keberpihakan Jokowi pada UMKM adalah menurunkan suku bunga kredit usaha rakyat dari 24 persen menjadi 7 persen. Lalu, memangkas pajak penghasilan dari 1 persen menjadi setengah persen. Yang terbaru adalah, Jokowi akan mencoret sektor UMKM dari relaksasi Daftar Negatif Investasi (DNI) yang masuk Paket Kebijakan Ekonomi ke 16.
"Kalau sudah Ketua Kadin dan HIPMI yang ngomong siapa lagi yang mau saya dengar? Nanti begitu masuk ke Istana ya sudah saya lihat, coret. (saat ini) Belum masuk," tegas Jokowi.