Jokowi soal Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina: Masih Proses Seleksi

14 November 2019 11:46 WIB
Presiden Jokowi dan Ahok meninjau MRT pada 2016. Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi dan Ahok meninjau MRT pada 2016. Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo atau Jokowi membenarkan, mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, akan menempati jabatan di BUMN. Informasi yang diperoleh kumparan, Ahok akan diarahkan menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).
ADVERTISEMENT
“Kita tahu kinerjanya. Nanti penempatannya di mana, itu proses seleksi yang ada di Kementerian BUMN,” kata Jokowi menjawab pertanyaan wartawan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/11).
Saat dikonfirmasi soal Pertamina yang akan ditempati Ahok, Jokowi meminta wartawan menanyakan ke Menteri BUMN (Badan Usaha Milik Negara), Erick Thohir. Jokowi memberi komentar yang sama, saat ditanya posisi Ahok, apakah akan di komisaris atau jajaran direksi.
Sumber kumparan yang mengetahui persoalan ini menyebutkan, Ahok akan menempati posisi sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). “Di jajaran komisaris, komisaris utama. Bukan direksi,” kata sumber dari kalangan partai politik itu kepada kumparan, Rabu (13/11).
Informasi ini juga dikonfirmasi sumber lain dari kalangan pengusaha. Lantas siapa yang mengusulkan nama Ahok untuk masuk ke BUMN? Jokowi tak membantah atau pun membenarkan soal usulan itu berasal dari dirinya.
ADVERTISEMENT
“Ini kan masih proses seleksi,” kata Jokowi saat ditanya yang mengusulkan Ahok ke BUMN.
Presiden Joko Widodo saat menghadiri KTT para pemimpin ASEAN dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, di Bangkok, Thailand, Minggu (3/11/2019) Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun
Ahok telah menemui Menteri BUMN, Erick Thohir, di kantornya pada Rabu (13/11). Pertemuan mereka berlangsung sekitar 1,5 jam. Seusai pertemuan itu, Ahok membenarkan dirinya diminta untuk masuk ke salah satu BUMN.
“Intinya kita bicara soal BUMN dan saya mau dilibatkan di salah satu. Gitu aja. Jabatannya apa dan BUMN apa saya enggak tahu, mesti tanya ke Pak Menteri,” katanya, Rabu (13/11).
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menyebut, munculnya nama Ahok yang akan menduduki jabatan di salah satu BUMN sudah dikoordinasikan ke Presiden Jokowi. Sebab, Ahok disebut akan mengisi posisi vital dan strategis di BUMN nantinya.
ADVERTISEMENT
“Yang pasti setiap posisi vital akan kita koordinasikan. Juga harus melalui Tim Penilaian Akhir (TPA) karena strategis,” kata Arya.