Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kabar PHK yang dilakukan perusahaan e-commerce Bukalapak Bukalapak cukup mengejutkan banyak pihak. Ada sekitar 100 karyawan yang terkena PHK dari berbagai divisi.
ADVERTISEMENT
Guru Besar Universitas Indonesia, Rhenald Kasali, menilai adanya PHK belum tentu menunjukkan Bukalapak bangkrut. Menurut dia, pola bisnis Bukalapak kini sudah berubah.
"Ada yang mengatakan Bukalapak rugi, bangkrut karena shifting itu enggak ada. Itu sudah terjadi shifting dan shifting itu bergerak terus menjadi namanya shifting of trust," kata Rhenald di Plaza Senayan, Jakarta, Sabtu (21/9).
Rhenald mengaku heran dengan pihak-pihak yang menyatakan Bukalapak tutup karena kejadian tersebut. Selain itu, Rhenald merasa tidak semudah itu menyatakan sebuah perusahaan bangkrut hanya karena PHK.
"Saya ketawa (lihat) di media yang kemarin membahas Bukalapak mengutip ekonom makro yang mikro. Seakan-akan direktur korporasi, perusahaan, bisa dianalisa dengan ekonomi makro," ujar Rhenald.
Sebelumnya, Intan Wibisono, Head of Corporate Communications Bukalapak mengatakan, perusahaan telah tumbuh cepat dalam kurun waktu singkat. Hal ini dibuktikan dengan gelar unicorn yang mereka raih pada 2017 lalu, ketika usianya masih 7 tahun.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, permasalahan ini bagian dari upaya menata diri menjadi perusahaan besar. Sehingga perusahaan tak lagi fokus terhadap pertumbuhan, namun fokus mengejar keuntungan.