Kementerian ESDM Kini Ada Wamen Lagi, Bahlil Beberkan Tugasnya

21 Oktober 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia memberikan sambutan saat menghadiri acara kumparan Green Initiative Conference 2024 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (25/9/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan pembagian tugas antara dirinya dengan Wakil Menteri (Wamen) ESDM.
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto melantik Yuliot Tanjung sebagai Wamen ESDM hari ini, Senin (21/10), di Istana Negara. Sebelumnya Yuliot merupakan Wakil Menteri Investasi/BKPM di akhir masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
Adapun Kementerian ESDM terakhir kali memiliki Wamen yakni ketika masa jabatan Ignasius Jonan pada tahun 2016-2019. Saat itu Wamen ESDM adalah Arcandra Tahar.
Bahlil mengatakan, tugas Yuliot nantinya cenderung di ranah internal Kementerian ESDM seperti mengawasi kinerja seluruh Direktur Jenderal (Dirjen). Sementara dirinya mengurusi urusan eksternal dan internal.
"Ya, beliau [Wamen] akan melakukan beberapa pengawasan dan pengawalan terhadap kebijakan di Kementerian. Contoh, dia harus mengecek Dirjen-Dirjennya sudah kerja benar atau tidak, sesuai dengan apa yang disarankan atau tidak," jelasnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Senin (21/10).
ADVERTISEMENT
Selain itu, lanjut dia, Yuliot juga akan mengurusi masalah administrasi, baik itu soal regulasi yang masih tumpang-tindih. Bahlil sendiri berjanji akan menuntaskan perizinan yang berbelit ini dalam 100 hari kerjanya.
"Dia mengawal administrasi-administrasi, aturan-aturan yang tumpang tindih, kemudian dia membuat aturan yang menjadi solusi, kayak gitu-gitulah," kata Bahlil.
Dalam 100 hari ke depan, Bahlil berencana merapikan regulasi dan perizinan yang berbelit-belit, terutama di sektor mineral dan batu bara (minerba) serta minyak dan gas bumi (migas).
"Target 100 hari saya melakukan perapian ya, pembenahan terhadap aturan yang tumpang-tindih," ungkapnya.
Bahlil mencontohkan, eksplorasi di hulu migas terhambat banyaknya perizinan yang saat ini jumlahnya ada lebih dari 100. Dia menyebut akan memangkas birokrasinya serta meningkatkan kecepatan Service Level Agreement (SLA).
ADVERTISEMENT
Kemudian di sektor minerba, lanjut Bahlil, perizinannya juga serba tumpang tindih. Hal ini banyak dikeluhkan oleh para pejabat, terutama eselon I, bahwa aturan di sektor ini terlalu ribet.
"Nah, ini kita akan melakukan perbaikan, supaya tidak menyandera pejabat, tapi juga tidak menyiksa atau menghambat pengusaha untuk melakukan percepatan," jelas Bahlil.
Bahlil juga sudah memberikan arahan kepada para karyawan Kementerian ESDM dan lembaga terkait untuk turut menyukseskan target 100 harinya ini. Pengarahan tersebut dilakukannya langsung usai dilantik di Istana Negara.
"Saya menyampaikan bahwa segera kita menindaklanjuti, terutama di hulu migas, kita bicara tentang mana potensi-potensi yang bisa kita naikkan lifting dari SKK Migas, mana sumur-sumur yang bisa kita optimalkan,