Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kemhan soal Prabowo Ajukan Utang Luar Negeri Rp 296 Triliun: Itu Kan Hal Biasa
7 September 2020 9:01 WIB
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan atau Kemhan menanggapi informasi soal pengajuan proposal utang luar negeri sebesar Rp 296 triliun, untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan atau alutsista TNI. Proposal tersebut telah diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, pada Juli lalu.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari janes.com, utang luar negeri sebesar itu dijadwalkan untuk periode lima tahun yakni 2020-2024.
Sedangkan untuk TNI AL adalah pengadaan kapal fregat sekelas SIGMA 10514.
Menanggapi hal ini, Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono menyatakan, pengajuan proposal tersebut merupakan hal biasa.
"Oh ini 'kan hal biasa, setiap tahun 'kan semua lembaga juga mengajukan anggaran ke Bappenas. Nah anggaran itu ada yang berasal dari APBN, lalu ada juga yang dari kredit ekspor atau pinjaman dalam negeri, ini mah biasa setiap tahun begitu," kata Trenggono kepada kumparan, Senin (7/9).
ADVERTISEMENT
Terkait skema pinjaman serta debiturnya, Trenggono menyatakan hal itu sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah dalam hal ini Bappenas. "Ya itu kita enggak tahu, yang tahu soal anggaran kan Bappenas, kita hanya mengajukan kebutuhan saja kok," imbuhnya.
Sebelumnya Pemerintah memangkas anggaran belanja tahun 2020 kementerian yang dipimpin Prabowo Subianto dari Rp 131 triliun menjadi Rp 122 triliun. Pemangkasan anggaran Rp 9 triliun itu dialihkan untuk penanganan pandemi COVID-19.
Tapi setelah dipangkas di APBN 2020, dalam nota keuangan dan pengantar RAPBN 2021 yang disampaikan Presiden Jokowi saat pidato di parlemen, Jumat (14/8) lalu, anggaran Kemhan pada 2021 diusulkan naik lagi jadi Rp 136,9 triliun.