Kemhan Teken Kontrak dengan BUMN dan Swasta Senilai Rp 22 Triliun

12 April 2019 11:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan atau Kemhan Republik Indonesia, meneken kontrak pengadaan alat utama sistem pertahanan atau alutsista dan proyek konstruksi. Kerja sama itu dilakukan dengan BUMN dan swasta yang nilai totalnya hampir mencapai Rp 22 triliun.
ADVERTISEMENT
Proyek yang diteken di Kompleks PT Pindad (Persero) pada Jumat (12/4) itu, terdiri dari 25 kontrak yakni 18 kontrak Alutsista dan tujuh kontrak terkait pembangunan konstruksi. Termasuk diantaranya penandatanganan pembangunan Kapal Selam kerja sama PT PAL dan Daewo Shipbuiliding and Marine Engineering Co Ltd, yang kedua.
Total kontrak bernilai Rp 2,1 triliun dan USD 1,4 miliar atau sekitar Rp 19,8 triliun (Kurs Rp 14.150).
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan, penandatanganan ini merupakan dukungan pemerintah guna mewujudkan industri pertahanan di tanah air yang mandiri, profesional dan berdaya saing.
"Penandatanganan ini juga mencerminkan komitmen pemerintah dalam pengadaan alutsista yang lebih cepat transparan dan akuntanbel," katanya dalam sambutan sebelum penandatanganan, seperti dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
Menhan berharap industri pertahanan nasional dapat terus berinovasi, menjadi industri yang mandiri dan berdaya saing, sehingga diakui oleh dunia.
"Ke depan diharapkan industri pertahanan dapat menjembatani kebutuhan alutsista," katanya.
Tank Harimau buatan PT Pindad Persero dipamerkan di Indo Defence 2018 Ekspo & Forum di Jakarta Expo Internasional Kemayoran. Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan
Direktur Utama PT Pindad (Persero), Abrahama Mose, dalam sambutannya mengatakan, mengapresiasi penandatanganan kontrak tersebut sebagai dukungan pemerintah kepada industri pertahanan nasional.
Menurut dia, penandatangan kontrak kali ini yang tercepat dan yang terbesar dengan melibatkan pihak BUMN maupun badan usaha swasta nasional.
Sementara itu, ke-18 kontrak alutsista tersebut untuk pengadaan alutsita diantaranya kendaraan tempur infanteri (PT Pindad), MKK (PT Pindad), Jatri Infanteri (PT Pindad), kendaraan alat khusus nubika (PT Merpati Wahana Raya), Kendaraan Jihandak (PT Merpati Wahana Raya).
Kapal Selam Elektrik Diesel (PT PAL yang bekerja sama dengan Daewoo), Kapal Motor Commando (PT Megah Perkasa), Kapal AT 8 dan 9 (PT Bandar Abadi), Infrastruktur Simulator Sukhoi (PT LEN), Heli NAS 332C1 (PT LEN dan PT DI), Bom P 250 Live (PT Dahana), Kendaraan Decon Truck (PT Merpati Wahana Raya), Ran Shop Contract Maintenance (PT Prasanda Dumayasa).
Kapal selam diesel wlwctric u209/1400 PT PAL. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Sementara tujuh kontrak untuk pengadaan konstruksi senilai Rp106 miliar adalah pembangunan lanjutan Rumah Sakit TNI AL dr Komang Makes Lantamal I Belawan, pembangunan lanjutan gedung sarana dan prasarana Pasmar I, pembangunan lanjutan Mess TNI AU di Jl Budi Kemuliaan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Pembangunan lanjutan Lapangan Udara R Sajad Ranai, pembangunan lanjutan sarana dan prasarana Yon Armed 10/2/1 Kostrad Bogor, pembangunan lanjutan garasi dan gudang Alberzi serta prasarana PRCPB dan perbatasan Kodam XII/Tpr Mempawah, pembangunan lanjutan garasi dan gudang Alberzi serta prasarana PRCPB dan perbatasan Kodam VI/Mlw Samarinda.