Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Ledakan Tewaskan 10 Pekerja, Kementerian ESDM Setop Operasi Tambang Batu Bara
9 Desember 2022 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM , Ridwan Djamaluddin, menjelaskan penghentian operasional pertambangan merupakan langkah tindak lanjut sementara atas peristiwa tersebut.
"Kami menghentikan sementara seluruh kegiatan operasional di site PT Nusa Alam Lestari. Hal itu berlaku hingga ada hasil investigasi atas kecelakaan tambang yang menyebabkan kematian tersebut," kata Ridwan Djamaluddin, Jumat (9/12).
Menurutnya, penghentian sementara operasi tambang, mengacu pada Surat Dirjen Mineral dan Batubara nomor 06.E/37.04/DJB/2019 tanggal 15 Agustus 2019 perihal Surat Edaran Kewajiban Perusahaan terkait Tindak Lanjut Kecelakaan Tambang Berakibat Mati.
Tim Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, juga telah menerjunkan 4 petugas untuk melakukan investigasi soal penyebab ledakan tersebut. Penyelidikan dipimpin langsung oleh Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Tambang yang dikelola PT Nusa Alam Lestari itu sendiri merupakan pertambangan yang legal dan sah. Yakni berdasarkan Izin Usaha Pertambangan Batubara Nomor SK IUP OP No.570/1338-Periz/DPM-PTSP/VII/2020, tanggal 6 Juli 2020, di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Dia juga menjelaskan kronologi peristiwa yang terjadi di lokasi tambang milik PT Nusa Alam Lestari itu. Ledakan terjadi pada Jumat (9/12) pukul 08.50 WIB, di lubang nomor DC 02 tambang batu bara bawah tanah. Saat itu awal shift kerja di mana sudah terdapat 14 orang pekerja yang berada di lubang tambang.
Selain menyebabkan 10 pekerja tewas, ledakan di tambang bawah tanah itu juga menyebabkan 3 pekerja luka ringan dan seorang lainnya mengalami luka bakar. Seluruhnya saat ini sudah ditangani RSUD Kota Sawah Lunto.
ADVERTISEMENT