Luhut Tawari Industri Farmasi AS yang Susah Untung untuk Pindah ke Indonesia

25 November 2020 21:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bid. Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bid. Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menawarkan kepala Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence, agar negara negara itu bisa merelokasi industri farmasi mereka ke Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Waktu ketemu Pence, saya juga kedepankan. Industri farmasi mereka yang tidak lagi bisa beruntung di Amerika Serikat atau ditaruh di tempat lain yang bermasalah buat mereka, relokasi saja ke Indonesia," katanya dalam webinar IGOV Expo Universitas Indonesia, Rabu (25/11).
Luhut sendiri sempat bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence di sela kunjungannya ke Washington DC, AS, pekan lalu. Ia menambahkan pemerintah Indonesia juga telah melakukan tindak lanjut pembicaraan mengenai industri farmasi, termasuk soal kerja sama vaksin, dengan AS.
Mantan Menko Polhukam itu berharap, dengan permintaan tersebut, maka tahun depan sudah akan ada relokasi industri farmasi AS ke Indonesia. Saat ini banyak industri farmasi banyak tersebar di India sehingga negara itu menjadi salah satu pasar utama farmasi dunia.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Gedung Putih, Amerika Serikat. Foto: KBRI Washington DC
"Kita berharap ke depan ini, dalam tahun depan akan ada relokasi industri farmasi yang selama ini tidak ada di kita, yang banyak di India, itu akan ada di Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Luhut, pemerintah Indonesia membangun keseimbangan hubungan dengan banyak negara. Ia sendiri mengaku terus berupaya membangun hubungan baik dengan Amerika Serikat sejak lebih dari dua tahun lalu sebagaimana arahan Presiden Jokowi. Salah satu buah keberhasilan hubungan baik Indonesia dan AS yakni diperpanjangnya fasilitas GSP.
"Ya kelihatan sekarang buahnya," katanya.
Hal itu juga menepis anggapan bahwa pemerintah Indonesia hanya terus mendekat pada China. Pasalnya, Indonesia juga membangun hubungan baik dengan kubu lain termasuk AS dan Jepang, hingga Uni Emirat Arab (UEA).
"Jadi jangan dipikir kita hanya hubungan dengan Tiongkok. Ya Tiongkok kita jalankan, Amerika kita jalankan, Jepang kita jalankan, Abu Dhabi kita jalankan. Itu adalah amanat konstitusi, kita bekerja dengan mana saja," pungkas Luhut.
ADVERTISEMENT