Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Maruarar Bertemu Wamen BUMN, Bicara Lahan KAI Dipakai Bangun Perumahan Rakyat
20 November 2024 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait atau Ara bertemu Wakil Menteri (Wamen) BUMN Kartika Wirjoatmodjo, membahas lahan dari perusahaan pelat merah yang bisa dibangun untuk perumahan rakyat.
ADVERTISEMENT
"Terima kasih Pak Wamen, kita bersinergi, kita pikir masalah-masalah yang menyangkut perumahan, kereta api punya aset, Perumnas juga punya aset, negara dan rakyat butuh rumah. Tentu ada kondisi yang perlu kita selesaikan," jelas Ara di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11).
Ara belum mengungkapkan di mana saja lahan KAI yang akan dibangun perumahan rakyat. Ia akan terlebih dahulu melihat langsung lokasi milik KAI yang sudah dibangun perumahan.
"Kita akan meninjau langsung meninjau hari Rabu di Margonda contoh yang sudah selesai dan kita akan naik kereta api ke Manggarai dan ke Tanah Abang, untuk bagaimana merevitalisasi supaya lebih maksimal, mohon doanya," ujar Ara.
"Kita sudah punya aset dari KAI yang cukup besar idle, Surabaya di Gubeng 12 hektare dan itu tengah kota, itu akan jadi percontohan antara BUMN, PKP, dan KAI juga. Tunggu aja tanggal mainnya," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Kartika yang akrab disapa Tiko menjelaskan tanah milik KAI yang akan dibangun Kementerian PKP nantinya memakai konsep Transit Oriented Development (TOD). Menurutnya, tanah yang akan dibicarakan yakni di Manggarai, Surabaya Gubeng, dan Kiaracondong Bandung.
"Kalau TOD ini emang sudah ada beberapa contoh yang berhasil di Margonda dan sudah selesai di Tanjung Barat, nah kita akan perluas tadi ada beberapa tanah yang kita akan coba bicarakan di Manggarai, yang Surabaya di Gubeng, dan Kiaracondong Bandung," kata Tiko.
"Jadi untuk konsepnya TOD di mana nanti antara apartemen dengan stasiun nanti kita connect sehingga masyarakat bisa langsung dapat akses ke kereta juga, kita nanti bersama-sama Menteri PU dan PR, dan Menteri Perhubungan kita nanti menata mengenai siapa yang memiliki aset di stasiun ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tiko akan melihat lebih dulu stasiun mana yang mesti dipetakan. Perumnas di Manggarai seluas 60 hektare bakal menjadi percontohan ke depan.
"Kita akan lihat, seperti di Margonda sudah berhasil, kemudian Manggarai yang 60 hektare paling besar sebagai percontohan besar nanti itu butuh waktu proses sosialisasi, yang di Surabaya kita siapkan di Gubeng, dan di Bandung ada di Kiaracondong," ujar Tiko.
Tiko mengungkapkan kedepannya akan ada revitalisasi rumah susun (rusun) Kebon Kacang dan beberapa rusun yang sudah tua lainnya. Rusun akan ditinggikan agar mampu menampung masyarakat lebih banyak. BUMN juga bakal membantu mencari aset tanah lainnya, termasuk dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan.
"Perumnas saya tambahkan sedikit, kan kita ada beberapa yang sudah tua dan low rise cuma empat lantai seperti di Kebon Kacang. Kita ingin nanti masyarakat di situ dipindahkan dulu, kita bangun yang tinggi, supaya bisa masyarakat lebih banyak di situ, kemudian balik lagi di situ nanti ada revitalisasi," tutur Tiko.
ADVERTISEMENT