Mau Ada Bagi-bagi Rice Cooker, Yuk Intip Merek Penguasa Pasar di Indonesia!

2 Desember 2022 9:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deretan rice cooker di toko perabor elektronik. Foto: Azami Adiputera/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Deretan rice cooker di toko perabor elektronik. Foto: Azami Adiputera/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pemerintah mau bagi-bagi rice cooker gratis sebanyak 680 ribu unit bagi masyarakat Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan LPG untuk menanak nasi, karena beralih ke penanak nasi listrik yakni rice cooker.
ADVERTISEMENT
"Target penerima rice cooker gratis yaitu pelanggan PLN dengan daya listrik 450 dan 900 volt ampere (VA) yang mayoritas masih menggunakan LPG 3 kg untuk memasak," papar Plt. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, Kamis (1/12).
Paket harga rice cooker untuk setiap unit yang akan dibagikan adalah Rp 500 ribu. Sedangkan nilai anggaran untuk bagi-bagi rice cooker gratis itu mencapai Rp 340 miliar. Untuk belanja sektor energi, angka tersebut sebenarnya relatif kecil. Misalnya jika dibandingkan dengan subsidi BBM yang mencapai Rp 500 triliun.
Meski demikian, jika pengadaannya diraih oleh produsen rice cooker di Indonesia, tentulah dana Rp 340 miliar itu sangat menggiurkan. Survei lembaga kajian soal energi bersih dan efisiensi energi, CLASP, yang dilakukan pada 2018 mengungkapkan ada sebanyak 56 juta unit rice cooker yang digunakan masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Angka penjualan rice cooker di Indonesia, dari tahun ke tahun terus naik.
Dari angka penjualan di 2018 sendiri mencapai 12,5 juta unit. Mayoritas rice cooker yang beredar di Indonesia adalah merek lokal. Sedangkan produk rice cooker yang diimpor utuh (fully imported) mencapai 3,27 juta unit atau 26 persen.
Meski demikian, yang dirakit di dalam negeri itu sebagian komponennya masih diimpor. Yang TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri)-nya kurang dari 70 persen sebanyak 6,24 juta unit (50 persen) dan yang TKDN-nya di atas 70 persen sebanyak 2,94 juta unit atau 24 persen.
Menanak nasi dengan listrik yang jauh lebih praktis dan mudah, membuat angka penjualan rice cooker di Indonesia diproyeksi terus meningkat.
ADVERTISEMENT
Dengan tren angka penjualan rice cooker di Indonesia yang terus naik, tak mengherankan jika produsen barang elektronik banyak yang memproduksi atau mengimpor rice cooker. Setidaknya ada 12 industri pemain pasar produk rice cooker.
1. PT Star Cosmos (Merek: Cosmos, Lokal)
2. PT Kencana Gemilang (Merek: Miyako, Lokal)
3. PT Philips Indonesia (Merek: Philips, Impor)
4. PT Yong Ma Electronics (Merek: Yong Ma, Impor)
5. PT Maspion Kencana (Merek: Maspion, Lokal)
6. PT Sharp Electronics Indonesia (Merek: Sharp, Lokal)
7. PT Sanken Indonesia (Merek: Sanken, Lokal)
8. PT Aditya Sarana Graha (Merek: Kirin, Impor/Rakitan Lokal)
9. PT Panasonic Gobel Indonesia (Merek: Panasonic, Impor)
10. PT Denpoo Mandiri Indonesia (Merek: Denpoo, Import/Rakitan Lokal)
ADVERTISEMENT
11. PT Electrolux Indonesia (Merek: Electrolux, Impor)
12. PT Hartono Istana Teknologi (Merek: Polytron, Lokal)
Dari merek-merek tersebut di atas, 10 penguasa pasar terbesar adalah Cosmos, Miyako, Maspion, Yong Ma, Philips, Sharp, Sanken, Kirin, Panasonic dan Denpoo. Total market share mereka pada 2018 mencapai kisaran 80 persen.
Dari belasan produsen dan importir tersebut di atas, merek-merek lokal masih jadi penguasa pasar terbesar rice cooker di Indonesia.