Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) meraih laba bersih setelah pajak dan kepentingan non pengendali (PATAMI) Rp 1,1 triliun per 30 September 2020. Angka itu sama secara year on year dibandingkan tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
President Director of Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, mengatakan pandemi yang belum pernah terjadi sebelumnya telah mempengaruhi kinerja industri perbankan, termasuk Maybank Indonesia.
"Kami akan terus mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio kami, dari gangguan pandemi. Pada saat yang sama, Maybank Indonesia juga meraih peluang bisnis melalui layanan digital banking kami yang kini mulai menunjukkan hasil yang positif," kata Taswin melalui keterangan tertulis, Senin (26/10).
Menurutnya, keberhasilan perseroan mempertahankan kinerja di tengah tekanan kondisi ekonomi akibat pandemi, merupakan hasil dari kebijakan pengelolaan biaya secara disiplin. Pada sisi lain, pertumbuhan bisnis Syariah dan peningkatan pendapatan non bunga, memperkuat soliditas keuangan.
Hal tersebut, ujarnya, membantu mengurangi dampak volatilitas, disrupsi pasar dan total kredit yang lebih rendah sebagai akibat pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, profil pendanaan bank terus menguat dengan rasio CASA meningkat dari 36,4 persen pada September 2019 menjadi 39,7 persen pada September 2020. Hal ini didukung kenaikan rekening giro 13,4 persen dan rekening tabungan 5,9 persen. Rasio Kredit terhadap Simpanan/ Loan to Deposit (LDR bank saja) berada pada tingkat yang sehat sebesar 80,7 persen, sementara rasio Liquidity Coverage Ratio (LCR bank saja) tercatat sebesar 178,6 persen per September 2020, jauh di atas ketentuan minimum sebesar 100 persen.
Sedangkan tingkat Non-Performing Loan (NPL) berada pada 4,3 persen (gross) dan 2,8 persen (net) per September 2020 dibandingkan 2,6 persen (gross) dan 1,5 persen (net) per September 2019. Hal ini terutama disebabkan oleh lebih rendahnya total outstanding kredit pada September 2020 dan dampak situasi pandemi saat ini yang mempengaruhi beberapa rekening.
ADVERTISEMENT
Posisi modal bank tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 23,5 persen pada September 2020 dibandingkan dengan 20,1 persen tahun lalu dan total modal sebesar Rp 26,7 triliun pada September 2020.
Perbankan Syariah
Berbeda dengan lini konvensional, raihan laba sebelum pajak Maybank Syariah naik drastis, yakni sebesar 35,1 persen menjadi Rp 332,2 miliar di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan. Hal ini didukung oleh fokus berkelanjutan yang dilakukan untuk meningkatkan pendanaan yang lebih efisien dan mengurangi simpanan berbiaya tinggi.
Total simpanan nasabah juga naik 4,2 persen menjadi Rp 27,5 triliun pada September 2020.
Total pembiayaan perbankan syariah (termasuk portofolio Kafalah) meningkat 1,9 persen menjadi Rp 25,4 triliun pada September 2020. Sementara, total aset per September 2020 naik 7,2 persen menjadi Rp 35,8 triliun dibandingkan Rp 33,4 triliun tahun lalu, menyumbang 20,2 persen total aset Maybank Indonesia .
ADVERTISEMENT