Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Melihat Kota NEOM, Kiblat Baru Destinasi Wisata Arab Saudi yang Tawarkan Ski Es
28 November 2023 11:09 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal itu diklaim memungkinkan, karena Kota NEOM dibangun di wilayah barat laut Arab Saudi yang beriklim subtropis. Topografi wilayahnya juga beragam, mulai dari pegunungan, lembah, dataran luas, hingga kawasan pesisir.
"Terletak di barat laut Arab Saudi yang beriklim sedang, iklim NEOM yang beragam menawarkan pantai yang bermandikan sinar matahari dan pegunungan yang tertutup salju," demikian dinyatakan Arab Saudi di laman resmi Kota NEOM.
Megaproyek ambisius dari Pangeran Muhammad bin Salman (MbS) itu mulai dibangun 2017. Didesain dengan konsep futuristik, Kota NEOM mengadopsi beragam teknologi terbaru serta didukung oleh energi ramah lingkungan.
Untuk menyulap wilayah itu jadi sebuah kota masa depan, investasi yang dibutuhkan mencapai USD 500 miliar atau sekitar Rp 7.500 triliun. Nilai itu lebih dari dua kali lipat belanja APBN Indonesia tahun 2024 yang sebesar Rp 3.325 triliun.
ADVERTISEMENT
Progres Terbaru Kota NEOM
Enam tahun berlalu, sejumlah pekerjaan konstruksi masih digarap di Kota NEOM. Di bawah NEOM, ada kota-kota tematik yang dibangun yakni THE LINE, Oxagon, Sindalah dan Trojena. Masing-masing menawarkan konsep kota yang berbeda.
Ada kota yang dikembangkan sebagai pusat industri ramah lingkungan; Ada juga yang dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan; Sementara yang lain disiapkan untuk mengembangkan kewirausahaan.
"Kami adalah destinasi beragam yang menawarkan sesuatu untuk semua orang, dan kami berikan sesuatu seunik mungkin," tulis manajemen Kota NEOM.
Pemerintah Arab Saudi juga menyiapkan infrastruktur pendukung seperti pelabuhan, bandara, jaringan jalan, serta transportasi publik dan fasilitas umum lainnya.
Semua disiapkan untuk menjadikan Kota NEOM ramah lingkungan dengan target zero emmission. Bahan bakar yang disiapkan adalah hidrogen hijau. Investasi sebesar USD 6,1 miliar disiapkan untuk membangun kilang hidrogen hijau.
ADVERTISEMENT
Untuk menggarap proyek-proyek tersebut, saat ini ada 60 ribu pekerja konstruksi. Sedangkan pegawai pengelola Kota NEOM sendiri sudah mencapai 30 ribu orang.
Proyek ini juga melibatkan korporasi global pemilik teknologi terbaru di dunia. Megaproyek Kota NEOM ini telah bermitra dengan 90 negara yang memasok talenta-talenta terbaik mereka.
Sisi Suram Megaproyek Kota NEOM
Di balik gemerlap megaproyek ambisius Pangeran Muhammad bin Salman, penggarapan Kota NEOM juga menyimpan sisi suram. Mengutip DW, Selasa (28/11), Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) menyebut warga suku Howeitat yang tinggal di wilayah yang dialokasikan untuk kota NEOM tersingkir.
"Rumah mereka dihancurkan tanpa kompensasi yang memadai. Satu warga Howeitat telah terbunuh dan hukuman mati dikenakan pada tiga anggota suku lainnya, sementara tiga orang lainnya dijatuhi hukuman penjara 50 tahun atas tuduhan terorisme," demikian dilansir media berbasis di Jerman itu.
ADVERTISEMENT
Tuduhan terlibat terorisme itu sendiri dimunculkan, terhadap mereka yang menentang megaproyek Kota NEOM ini. Pemerintah Arab Saudi sendiri menjanjikan kompensasi yang memadai bagi warga yang terdampak pembangunan Kota NEOM.
Proyek Kota NEOM disebut sebagai perwujudan Visi 2030, yang merupakan reformasi ekonomi dan sosial Arab Saudi . Serangkaian reformasi ini diperkenalkan oleh MBS pada 2017 dan sejauh ini mengarah pada perbaikan hak-hak perempuan, peningkatan akses turis ke negara tersebut, dan pembukaan sumber pendapatan alternatif dalam upaya mendiversifikasi ekonomi kerajaan dan mengurangi ketergantungan pada pendapatan minyak.