Melimpah Akibat Embargo Eropa, Minyak Rusia Dijajakan ke Afrika dan Timur Tengah

23 Juni 2022 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tanker minyak Rusia Ust Luga diblokir Aktivis Greenpeace di Norwegia saat hendak menurunkan muatannya di dekat Asgardstrand, Norwegia pada Senin (25/4/2022). Foto: Ole Berg-Rusten/NTB/ via Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker minyak Rusia Ust Luga diblokir Aktivis Greenpeace di Norwegia saat hendak menurunkan muatannya di dekat Asgardstrand, Norwegia pada Senin (25/4/2022). Foto: Ole Berg-Rusten/NTB/ via Reuters
ADVERTISEMENT
Produksi minyak dan BBM Rusia melimpah akibat aksi embargo negara-negara Eropa, yang selama ini menjadi konsumen utama. Kelimpungan cari pembeli baru, Rusia pun menjajakan minyaknya ke Afrika dan Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Sebelum perang Rusia-Ukraina, sebanyak 2,5 juta barel minyak per hari dipasok Rusia ke Eropa. Itu belum termasuk yang berupa BBM, dipasok ke Benua Biru itu sebanyak 2 juta barel per hari.
Penyedia data ekonomi dan finansial, Refinitiv Eikon, mengungkapkan selain ke Afrika dan Timur Tengah, Rusia juga menjajakan minyaknya ke negara-negara Asia. Selama ini, Asia merupakan konsumen utama minyak Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS).
"Hal ini meningkatkan persaingan di antara tiga produsen utama minyak dunia itu," tulis Refinitiv seperti dikutip Reuters, Kamis (23/6)
Sejumlah pebisnis minyak Asia telah meningkatkan pembelian dari Rusia, meskipun Asia bukanlah pasar alami untuk bahan bakar Rusia. Asia lebih banyak mengimpor minyak ketimbang BBM, karena memiliki fasilitas kilang untuk pengolahan yang cukup memadai.
ADVERTISEMENT
Pabrik penyulingan minyak Rosneft di kota Gubkinsky di Siberia barat, Rusia pada 2 Juni 2006. Foto: Delphine Thouvenot/AFP
Itu membuat Rusia harus menemukan pasar baru produk minyaknya, seperti Afrika dan Timur Tengah. Hal ini agar produksi dan penjualan minyak Rusia tidak anjlok.
"Afrika dan Timur Tengah tampaknya menjadi pilihan utama bagi pemasok produk minyak Rusia, jadi kami memperkirakan lebih banyak pengiriman di sana pada paruh kedua tahun ini karena embargo Uni Eropa," seorang pebisnis minyak menambahkan kepada Reuters.
Dia menambahkan, perusahaan minyak Rusia baru-baru ini meningkatkan pasokan bensin dan nafta ke Afrika dan Timur Tengah dari Baltik. Sebelum sanksi, sebagian besar pasokan Rusia ke wilayah tersebut berasal dari pelabuhan Laut Hitam.
Data Refinitiv mengungkapkan, setidaknya lima kargo berisi 230.000 ton bensin dan nafta dipasok ke Oman dari pelabuhan Baltik Ust-Luga, pada Mei-Juni 2022. Secara total, pasokan nafta dan bensin dari pelabuhan Rusia ke Oman dan Uni Emirat Arab, mencapai hampir 550.000 ton tahun ini.
ADVERTISEMENT
Jumlah itu merupakan sebuah rekor, karena di sepanjang 2021 tak ada pasokan BBM dan nafta pada jalur Rusia-Timur Tengah tersebut.
Selain itu, Nigeria dan Maroko telah menjadi tujuan utama di Afrika untuk bensin dan nafta Rusia, dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa kargo minyak juga dipasok ke Senegal, Sudan, Pantai Gading, dan Togo.