Mendag Bilang Indonesia Masih Didominasi Impor Bahan Baku Sebesar 72,58 Persen

20 November 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (10/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Minggu (10/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membeberkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 yang terpantau masih surplus USD 2,48 miliar sekaligus tercatat surplus selama 54 bulan berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Budi kemudian menyoroti struktur impor yang didominasi oleh struktur bahan baku dan bahan baku penolong sebesar 72,58 persen. Menurut dia, hal ini mencerminkan adanya ketergantungan Indonesia untuk kegiatan produksi.
“Tingginya proporsi bahan baku dan barang modal dalam struktur impor menunjukkan bahwa Indonesia masih bergantung pada impor untuk mendukung kegiatan produksi dan investasi,” kata Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).
Selain bahan baku atau penolong berkontribusi sebesar 72,58 persen dari jumlah impor Oktober 2024, selanjutnya struktur impor diisi oleh barang modal sebesar 18,13 persen dan barang konsumsi sebesar 9,29 persen.
“Dibandingkan dengan bulan September 2024, impor barang konsumsi naik 10,02 persen, bahan baku atau penolong naik 18,49 persen dan barang modal mengalami kenaikan sebesar 12,56 persen secara bulanan,” terang Budi.
ADVERTISEMENT
Meski dianggap sebagai tanda ketergantungan industri, akan tetapi naiknya angka importasi bahan baku dan bahan baku penolong juga menjadi kabar baik naiknya tingkat produksi.
“Kenaikan ini dapat mencerminkan adanya peningkatan permintaan domestik dan aktivitas industri yang mulai tumbuh,” imbuh Budi.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) nilai impor Indonesia Oktober 2024 mencapai USD 21,94 miliar, naik 16,54 persen dibandingkan September 2024 atau naik 17,49 persen dibandingkan Oktober 2023.
Pekerja memilah buah impor yang dijual disalah satu agen penjualan buah buahan, di Pasar Baru, Bekasi, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Impor nonmigas mendominasi struktur impor Oktober 2024 senilai USD 18,27 miliar, naik 12,13 persen dibandingkan September 2024 atau naik 18,14 persen dibandingkan Oktober 2023.
Meski struktur impor didominasi oleh bahan baku dan bahan baku penolong untuk kebutuhan industri, akan tetapi industri juga memiliki kontribusi yang besar dalam struktur ekspor Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Menurut Budi, hal ini menjadi bukti sektor industri masih menjadi andalan kegiatan perdagangan Indonesia ke pasar global.
“Struktur ekspor Indonesia per Oktober 2024 didominasi oleh sektor industri dengan kontribusi mencapai 79,91 persen dari total ekspor. Hal ini menunjukkan bahwa sektor industri tetap menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” jelas Budi.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor Indonesia Oktober 2024 mencapai USD 24,41 miliar atau naik 10,69 persen dibanding ekspor September 2024. Dibanding Oktober 2023 nilai ekspor naik sebesar 10,25 persen.
Ekspor nonmigas Oktober 2024 mencapai USD 23,07 miliar, naik 10,35 persen dibanding September 2024 dan naik 11,04 persen jika dibanding ekspor nonmigas Oktober 2023.