Mereka yang Pensiun Muda, Bebas dari Kerja, dan Tetap Bahagia

3 Agustus 2018 15:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pensiun Muda, Biar Kaya Asal Bahagia (Foto: Basith Subastian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pensiun Muda, Biar Kaya Asal Bahagia (Foto: Basith Subastian/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pensiun di usia muda kini menjadi dambaan, sebagai cara untuk dapat hidup bahagia. Banyak orang ingin pensiun muda, dalam arti terbebas dari tekanan urusan pekerjaan. Sehingga, pensiun kini tak lagi identik sebagai status yang disandang para manula (manusia lanjut usia).
ADVERTISEMENT
Persoalannya, bisakah pensiun di usia muda dan tetap bahagia? Sejumlah orang telah membuktikannya. Siapa saja mereka?
1. Insinyur, Pensiun di Usia 33 Tahun Justin McCurry, warga Raleigh, Carolina Utara, Amerika Serikat, memutuskan pensiun pada tahun 2014 saat usianya 33 tahun. Usia yang buat kebanyakan orang seprofesinya, menjelang puncak karier.
"Setiap hari terasa seperti hari Minggu (libur), di mana saya tidak punya pekerjaan dan saya memiliki semua waktu luang ini. Saya dapat melakukan apa yang saya inginkan," katanya mengungkap alasan memilih pensiun muda, seperti dikutip dari CNBC.
Apakah McCurry sudah cukup kaya? Menurutnya, tidak juga. Selama ini dia dan istrinya memilih disiplin untuk hidup hemat, yakni menabung setengah dari total penghasilannya sebesar USD 150.000 atau sekitar Rp 2 miliar per tahun.
ADVERTISEMENT
Artinya, dia bisa menabung Rp 1 miliar per tahun. Saat dia memutuskan pensiun, total simpanan serta imbal hasil investasi yang dihasilkannya sudah mencapai USD 1,4 juta atau sekitar Rp 20 miliar. "Kami tidak sangat kaya, tapi cukup beruntung dalam soal pendapatan dan pekerjaan," ujar McCurry.
Saran McCurry kepada mereka yang ingin pensiun adalah, jangan banyak gaya alias menaikkan standar hidup. Dengan begitu, sebagian besar pendapat bisa digunakan untuk terus menabung.
Ilustrasi eksekutif muda liburan. (Foto: Shutter stock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi eksekutif muda liburan. (Foto: Shutter stock)
2. Ahli Keuangan, Pensiun di Usia 28 Tahun Menabung seperti yang dilakukan McCurry, apalagi dalam jumlah besar dan konsisten, bukan perkara mudah. Apalagi bagi kebanyakan generasi milenial, yang gaya hidupnya terbawa kehidupan perkotaan yangberbiaya mahal.
Namun hal itu bukannya tak dapat dilakukan. JP Livingston, seorang warga New York, sudah membuktikannya. Dengan kedisiplinan menabung dan berinvestasi, dia memutuskan melepas kariernya di sebuah perusahaan finansial, dalam usia 28 tahun.
ADVERTISEMENT
Kini dia hidup dari uang simpanannya sebesar USD 2 juta dolar atau setara Rp 28 miliar. Uang sebanyak itu, 40 persen berasal dari imbal hasil investasi dan 60 persennya murni dari tabungannya. Menurutnya, setiap bulan ia sisihkan 70 persen dari total gajinya.
Kebetulan, selepas kuliah dia langsung bekerja dan mendapat posisi bagus di perusahaan finansial. Kini dia bukannya tidak bekerja sama sekali, namun dia memilih pekerjaan yang memang benar-benar dia sukai, tanpa beban soal penghasilan yang dia kejar.
3. Insinyur Elektro, Pensiun di Usia 38 Tahun Jeremy Jacobson, mungkin lebih gila lagi alasannya memilih pensiun muda. Yakni ketika dia merasa keinginannya berlibur sangat terganggu oleh pekerjaannya. “Mana yang lebih menyenangkan dari menyelam di perairan Filipinan ketimbang bekerja?” katanya, seperti ditulis di blog pribadinya www.gocurrycracker.com.
ADVERTISEMENT
Sejak dia memutuskan akan mempercepat pensiun, dia pun menjual mobil, rumah, dan sepeda motornya untuk pindah ke apartemen dekat kantor dan beralih menggunakan sepeda. Dengan memotong pengeluaran tersebut, Jacobson mampu pensiun di usia 38 tahun meskipun pendapatannya bersama sang istri tidak pernah lebih dari USD 135.000.
Mengisi Liburan Musim Panas di Sejumlah Wilayah (Foto: Reuters/Arnd Wiegmann)
zoom-in-whitePerbesar
Mengisi Liburan Musim Panas di Sejumlah Wilayah (Foto: Reuters/Arnd Wiegmann)
Sekarang, mereka memiliki kekayaan bersih senilai USD 2 juta atau sekitar Rp 28 miliar. "Hal terpenting bagi mereka yang ingin pensiun muda adalah, harus bisa hidup dari bagian kecil penghasilan anda," katanya. Ia pun merekomendasikan orang lain untuk menyimpan minimal setengah dari penghasilannya. Dia sendiri menabungkan 70 persen pendapatan bersihnya.
Selama masa berhemat, Jacobson tak kehilangan kebahagiaan. Dia mencari hiburan yang tak perlu biaya banyak, seperti berkumpul dengan teman-teman dan makan makanan yang ada di rumah. Kini pilihan paket berliburnya, jatuh ke negara-negara dengan biaya hidup rendah. Bersama istri, Jacobson telah melancong ke lebih dari 20 negara.
ADVERTISEMENT