Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Mobil Listrik Diklaim Hemat Devisa Rp 25 Triliun dari Pengurangan Impor BBM
17 Desember 2020 17:07 WIB
ADVERTISEMENT
Pengembangan mobil listrik dan kendaraan lainnya berbasis baterai di Indonesia, diklaim bisa menghemat devisa sebesar USD 1,8 miliar atau setara Rp 25,3 triliun. Penghematan devisa itu berasal dari pengurangan impor BBM setara 77 ribu barel minyak per hari (bopd).
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan target tersebut menjadi salah satu program dalam skenario awal grand desain energi yang tengah disusun Kementerian ESDM.
"Dalam grand desain energi itu, salah satu programnya yaitu penggunaan KBLBB dengan target penurunan impor bahan bakar minyak setara 77 ribu bopd dari penggunaan 2 juta unit mobil dan 13 juta motor yang dapat menghemat devisa USD 1,8 miliar dolar," kata Arifin Tasrif dalam public launching KBLBB (kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai), di Jakarta, Kamis (17/12).
Arifin menuturkan program KBLBB merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi nasional dengan mengurangi ketergantungan impor BBM yang saat ini terjadi. Saat ini konsumsi BBM Indonesia mencapai sekitar 1,2 juta bopd dan sebagian besar dipasok dengan mengimpor.
ADVERTISEMENT
"Dengan pertumbuhan kendaraan bermotor yang tinggi, ketergantungan kita pada BBM impor akan terus meningkat. Oleh karena itu diperlukan penggunaan sumber energi lokal, terutama energi baru terbarukan dan gas yang dapat digunakan untuk pembangkit listrik sebagai penyedia listrik bagi KBLBB," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan pemerintah Indonesia sangat serius dalam mendorong implementasi kebijakan KBLBB.
"Kebijakan ini diharapkan menjadi salah satu langkah strategis dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi sekaligus sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan melalui lingkungan hidup yang bebas polusi," katanya.
Luhut menambahkan implementasi KBLBB diharapkan menjadi solusi kebutuhan transformasi energi yang akan mendorong pemulihan ekonomi ke depan, termasuk soal defisit neraca perdagangan akibat tingginya impor BBM.
Luhut pun mengajak seluruh kementerian, lembaga, pemerintah daerah, dan BUMN/BUMD untuk menjadi pionir dalam penggunaan KBLBB, khususnya sebagai kendaraan operasional di lingkup instansi masing-masing, dan memberikan apresiasi bagi instansi yang saat ini sudah memulai menggunakan KBLBB sebagai kendaraan operasionalnya.
ADVERTISEMENT
"Bagi yang belum, mulai saat ini saya mengajak Saudara-Saudara sekalian untuk meningkatkan penggunaan KBLBB, kendaraan bebas BBM , dan kendaraan bebas polusi yakni mobil listrik ," tutupnya.