Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Nabung di Bank Emas Bisa Jadi Investasi hingga Solusi Biaya Haji
9 Maret 2025 10:49 WIB
·
waktu baca 6 menit
ADVERTISEMENT
Animo masyarakat Indonesia diprediksi meningkat ihwal nabung di Bank Emas yang sudah diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025 lalu. Sampai saat ini, ada dua perusahaan yang memotori bank emas ini, di antaranya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI ) dan PT Pegadaian .
ADVERTISEMENT
Kegiatan menabung emas saat ini telah sah dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui Peraturan OJK Nomor 17/2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.
"Kami optimistis bahwa ini bisa menjadi bisnis yang bisa kita kembangkan. Animo masyarakat sangat tinggi terhadap bank emas ini," ucap Direktur Sales and Distribution BSI, Anton Sukarna, di Kantor Pusat BSI, Jakarta, Rabu (5/3).
Anton mengatakan, emas di Indonesia bukan hanya kuat secara nilai ekonomis, tetapi kuat dari sisi kultural atau historisnya.
"Fungsi emas itu untuk investasi punya nilai yang intrinsik terhadap dirinya atau natural hedging. Emas itu punya lompatan harga yang luar biasa, dari Januari 2024 sampai Januari 2025 hampir 50 persen, menyentuh Rp 1,5 jutaan," cakapnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mendukung ekosistem emas secara keseluruhan, BSI juga memamerkan ATM Emas pertama di RI. Pada saat acara Buka Bersama Wartawan (5/3), Direktur Utama BSI Hery Gunardi langsung menjajal transaksi lewat ATM Emas tersebut.
Anton Sukarna bilang ATM emas ini akan diterjunkan 50 unit di seluruh Indonesia. Untuk saat ini, katanya belum diluncurkan secara resmi masih menunggu persetujuan dari OJK.
“Emas yang punya BSI Gold sekarang dengan karatase 99,99 persen, emas yang kita jual ke masyarakat adalah emas yang punya kemurnian 9 empat kali. Nanti kita bukan usahakan cuman SNI dan MUI ya, tapi kita usahakan LBMA (London Bullion Market Association),” ujar Anton.
Anton optimistis Bank Emas akan memberikan daya tarik bagi para pelaku industri hulu hingga hilir emas, yang memberikan nilai tambah dalam rantai produksi. Sebab, hilirisasi logam mulia meningkatkan nilai tambah bijih emas hingga 10 kali lipat.
ADVERTISEMENT
BSI juga menargetkan bisa kantongi izin layanan kegiatan usaha simpanan dan pembiayaan emas pada tahun ini. Dua layanan tersebut akan menambah layanan BSI Bank Emas.
"Kita usahakan mungkin di tahun ini ya kita akan masuk ke dua produk itu," kata ia.
Anton mengatakan, kedua produk layanan BSI Bank Emas itu buka peluang diselesaikan secara bersamaan. Tetapi, kata dia tergantung kesiapan sistem internal BSI itu sendiri.
"Karena kembali kalau kita bicara produk, bukan tidak hanya sekadar kita membuat aturan misalnya produk, tapi juga di belakangnya ada banyak hal yang harus kita persiapkan," lanjutnya.
Tantangannya, menurut Anton, kesiapan sistem mulai dari risk assessment, menggolongkan kriterianya, persiapan membangun model bisnis, dan operasional modelnya.
ADVERTISEMENT
"Nah sistem ini bukan hanya sistem terkait dengan delivery channel-nya ke market, tapi juga sistem terkait dengan pencatatannya, kondisi-kondisi itu harus kita siapkan. Tapi kita mudah-mudahan bisa masukkan ya dua produk," kata Anton.
Selain itu, izin juga bergantung pada asesmen dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Tapi itu nanti kembali tergantung juga dari assessment dari otoritas. Jadi kita tidak bisa kalau produk itu ya, tidak tahu-tahu kita bikin produk gitu," jelasnya.
Adapun BSI Bank Emas baru mengantongi 2 dari 4 izin usaha bullion, yakni Penitipan Emas dan Perdagangan Emas dengan Izin OJK Nomor S-53/PB.22/2025 tanggal 12 Februari 2025 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion PT Bank Syariah Indonesia.
Solusi Biaya Haji
Lebih lanjut, Anton mengusulkan masyarakat Indonesia agar merencanakan haji dengan investasi emas agar semakin untung. Menurutnya, harga ibadah haji dari tahun 2023 sampai 2026 diperkirakan bakal meningkat secara bertahap.
ADVERTISEMENT
Di tahun 2026 mendatang, Anton memproyeksikan harga ibadah haji menyentuh angka Rp 65,2 juta, besaran tersebut setara 32,6 gram emas.
"Berat emas yang diperlukan akan semakin kecil seiring dengan proyeksi kenaikan harga ini. Sehingga, kalau masyarakat yang punya uang lebih dan tidak dipakai, bisa mempertimbangkan menabung emas untuk biaya haji," jelasnya.
Penjualan emas digital berkat layanan Tabungan Emas, Cicil Emas, dan Gadai Emas PT Pegadaian sampai dengan awal Maret 2025 meningkat lebih dari 3 kali lipat dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Sedangkan total saldo Tabungan Emas Pegadaian di awal Maret mengalami kenaikan hampir 10 persen dibandingkan Desember tahun lalu.
Hal ini diungkap oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah. Dia bilang, di tahun 2024 lalu Pegadaian menjual lebih dari 9 ton emas, melalui produk Tabungan Emas dan Cicil Emas.
ADVERTISEMENT
"Sedangkan sampai dengan Februari, Pegadaian menjual 2.5 ton emas dari produk yang sama," ujar Elvi kepada kumparan, Kamis (6/3).
Sejalan dengan izin dari OJK untuk menjalankan Kegiatan Usaha Bullion, Pegadaian menargetkan pertumbuhan kinerja OSL produk-produk emas hingga 28 persen pada tahun 2025.
"Tabungan Emas salah satu produk Pegadaian. Produk itu berkontribusi atas pendapatan secara gross sebesar 17,8 persen, produk ini terus berkembang dan memberikan kemudahan investasi emas bagi masyarakat," lanjutnya.
Nabung Emas, Prospek Ganas
Pengamat Investasi sekaligus Perencana Keuangan, Andy Nugroho, mengatakan investasi emas ialah salah satu bentuk investasi yang diminati dan sudah dilakukan. Kata Andy, dari tahun ke tahun masyarakat senang dengan investasi emas ini. Ia memprediksi harga emas akan terus naik.
ADVERTISEMENT
"Namanya investasi emas itu yang harganya akan terus naik, sampai naik, seperti itu," ucap Andy ketika dihubungi kumparan, Kamis (6/3).
Kemudian, Andy menjelaskan tantangan bank emas ke depan, yakni berkaitan dengan situasi global, geopolitik, dan geoekonomi yang sedang terjadi belakangan ini.
"Ada efek saat pemerintahan Trump juga pasti berdampak ke emas global ke depannya, pada akhirnya kan permintaan akan naik," sebutnya.
Di sisi lain, adanya Bank Emas juga memudahkan masyarakat untuk berinvestasi emas di era digitalisasi saat ini. "Dengan adanya bank emas apalagi nabung emas ini kan semakin memudahkan masyarakat konsepnya," lanjut Andy.
Ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, meminta BSI dan Pegadaian memperketat pengawasan dan perlindungan terhadap konsumen.
ADVERTISEMENT
Kata Bhima, sebelumnya ada beberapa kasus Fintech yang menawarkan menabung emas digital yang ternyata penipuan. Dalam arti emasnya tidak ada, maka dari itu jangan sampai hal ini terulang kembali.
"Jadi masyarakat yang mau tabung emas di Pegadaian atau BSI misalnya, harus ada jaminan kasus pemalsuan emas tidak terjadi lagi," terang Bhima kepada kumparan, Kamis (6/3).
Bank Emas diharapkan mengelola dana simpanan secara profesional. Bhima mengimbau supaya aset investasi berupa emas itu ditempatkan untuk membiayai proyek yang berisiko tinggi. Jadi, risiko gagal bayar bank emas harus dimitigasi sejak awal.
"Indonesia punya pengalaman yang kurang baik dalam pengelolaan dana publik, seperti kasus Jiwasraya, Asabri, Bumiputera yang berakhir gagal bayar," imbuhnya.
Ketika ditanya soal bank lain yang berpotensi akan menyusul BSI dan Pegadaian terkait usaha bullion, Bhima mengaku bank lain wait and see terlebih dahulu sebelum memutuskan terjun di kegiatan bank emas ini.
ADVERTISEMENT
"Meskipun banyak masyarakat memiliki emas di bawah bantal, tapi mengubah perilaku untuk menabung emas butuh waktu dan sosialisasi yang konsisten. Bank emas lebih ke long-game ya, jadi waktu yang akan menguji kepercayaan nasabah terhadap bank emas," tutupnya.