Olah Hasil Hutan, Sawit, hingga Nikel, KEK Sorong Mulai Beroperasi

11 Oktober 2019 10:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Perekonomian, Darmin Nasution (kelima kanan) saat meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Papua, Barat. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
zoom-in-whitePerbesar
Menko Perekonomian, Darmin Nasution (kelima kanan) saat meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Papua, Barat. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
ADVERTISEMENT
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Kabupaten Sorong, Papua Barat, resmi beroperasi. KEK ini memiliki kegiatan usaha utama yang meliputi pengolahan hasil hutan, kelapa sawit, hingga industri pengolahan nikel.
ADVERTISEMENT
Peresmian KEK Sorong dilakukan oleh Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Jumat (11/10). Dia menyatakan, dengan potensi yang ada di sekelilingnya, KEK Sorong berpeluang menjadi salah satu pilar ketahanan pangan nasional.
“Sehingga akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Papua,” kata Darmin.
Pembangunan KEK Sorong ini didasarkan pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 31 Tahun 2016. KEK ini beroperasi di atas lahan seluas 523,7 hektare. Kegiatan utama di KEK Sorong meliputi industri pengolahan nikel, pengolahan kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan (sagu), serta pembangunan pergudangan logistik.
Kawasan Ekonomi Khusus Sorong diproyeksikan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 orang. Darmin menambahkan, diperlukan keterlibatan aktif masyarakat setempat.
Menko Perekonomian, Darmin Nasution saat meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sorong di Papua, Barat. Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
“Jadi mereka harus dipersiapkan dari sisi pengetahuan, keterampilan, serta kelembagaan ekonominya. Supaya ke depannya dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang lebih mumpuni,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, juga mengharapkan keberadaan KEK Sorong dapat meningkatkan perekonomian daerah dengan didukung pemanfaatan sumber daya lokal lintas sektor. “Ke depannya, pembangunan di Papua Barat dapat meningkat sehingga mampu mengurangi kesenjangan antar wilayah,” kata Dominggus yang hadir dalam acara peresmian itu.
Meski telah diresmikan, pembangunan KEK Sorong belum sepenuhnya rampung. Pembangunan terus dilanjutkan seiring masuknya investor nasional maupun luar negeri. Dari proyeksi kebutuhan dana pembangunan sebesar Rp 2,3 triliun, hingga saat ini telah menghabiskan dana Rp 487 miliar.
Kawasan Ekonomi Khusus Sorong ditargetkan bisa menarik investasi di Papua Barat hingga sebesar Rp 32,5 triliun.