Orang Dekat Ungkap Kisah di Balik Ucapan Maaf Luhut soal PPKM Darurat

18 Juli 2021 20:14 WIB
·
waktu baca 1 menit
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Koordinator PPKM Darurat Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan permintaan maaf karena PPKM Darurat ini dinilai banyak pihak belum efektif dan optimal. Salah satu orang dekat dalam keseharian kerja Luhut, mengungkap kisah di balik ucapan maaf tersebut.
ADVERTISEMENT
Adalah Asisten Bidang Media Menko Maritim dan Investasi, Singgih Widiyastono, yang menuturkan persiapan permintaan maaf tersebut. Hal ini dia sampaikan, menanggapi komentar banyak pihak yang mempertanyakan, kenapa ucapan maaf itu disampaikan dengan membaca teks.
"Kemarin dia minta maaf, orang pada rame ya? Dan bilang kenapa pakai teks? Padahal itu keluar dari ucapannya, yang minta ditulis di draft supaya dia ingat dan enggak lupa bilang soal itu," kata Singgih Widiyastono di akun media sosialnya, Minggu (18/7).
Singgih telah mengizinkan kumparan mengutip unggahannya di media sosial tersebut.
Dalam konferensi pers tentang evaluasi PPKM Darurat, Luhut memang menyampaikan ucapan maaf, karena dinilai banyak pihak belum efektif dan optimal dalam menekan mobilitas masyarakat dan laju penularan corona.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Pandjaitan meninjau sentra vaksinasi di JIEXPO Kemayoran jelang pemberlakuan PPKM Darurat. Foto: Instagram.com/luhut.pandjaitan
"Sebagai koordinator PPKM Jawa-Bali dari lubuk hati yang paling dalam saya meminta maaf ke seluruh rakyat Indonesia, jika dalam penanganan Jawa-Bali ini masih belum optimal," ucap Luhut saat konferensi pers evaluasi PPKM Darurat, Sabtu (17/7).
ADVERTISEMENT
Menurut Singgih, dia sendiri menyaksikan Luhut meminta bagian permintaan maaf itu ditulis. "Saya saksi dan yang nge-print draft itu," ujarnya.
Dia menegaskan, Luhut tak ingin ada satu pun penjelasan yang dia lewatkan, terkait evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat. Termasuk kebijakan soal bantuan sosial (Bansos).
"Dan kenapa harus pakai teks? Dia enggak mau ada satu pun yang dia lewatin soal kebijakan bansos dan dia bilang, 'Kita harus selalu kasih harapan bukan cuma soal angka kematian'," kata Singgih.