Pabrik Tahu Tropodo Jadi Sorotan, Khofifah Dorong Ganti Bahan Bakar

19 November 2019 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik tahu. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik tahu. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Pabrik tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur menjadi sorotan, karena menggunakan sampah plastik yang mengontaminasi racun sebagai bahan bakar. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mendorong industri mengganti bahan bakar sampah plastik yang diimpor dari Amerika Serikat (AS) itu.
ADVERTISEMENT
Khofifah menyebut ada sejumlah pilihan bahan bakar yang bakal digunakan. Yakni wood pallet dan gas baik PGN, CNG, atau LPG. Ia menyatakan, rencana penggantian bahan bakar itu sudah didiskusikan dengan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah.
“Maka kita ingin mencoba memediasi bagaimana para pelaku IKM tahu di Tropodo itu siap-siap mengkonversi bahan bakar yang sementara ini dari plastik itu dikonversi. Satu opsinya adalah wood pallete. Paling memungkinkan dan paling terjangkau itu wood pallete, menurut hitungan Pak Bupati (Sidoarjo),” jelas Khofifah di acara peringatan hari pangan di JX Internasional, Selasa (19/11).
“Yang kedua adalah sudah dikomunikasikan oleh pemkab Sidoarjo mengkomunikasikan dengan PGN (PT Perusahaan Gas Negara) memperpanjang pipa city gas,” imbuhnya.
Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Selain itu, bila menggunakan gas LPG dari Pertamina, Khofifah bakal meminta diskon khusus bagi produsen tahu rumahan di Tropodo agar lebih murah. Khofifah menegaskan, pemerintah bakal memberikan atensi lebih terhadap pabrik tahu rumahan di Tropodo, Sidoarjo agar melakukan produksi tahu lebih laik.
ADVERTISEMENT
“LPG ini saya sudah komunikasikan dengan GM Pertamina kita ingin mendapatkan special discount untuk pelaku IKM tahu di Tropodo. Sedang dihitung GM Pertamina,” jelasnya.
“Prinsipnya Pemerintah membimbing mereka, mendampingi mereka survival kehidupan mereka harus kita jaga. Tetapi mereka juga harus diinformasikan, disosialisasikan bahwa menggunakan bahan bakar plastik tidak boleh,” pungkasnya.
Sampah plastik yang digunakan untuk bahan bakar pengolahan produksi tahu. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, Bupati Sidoarjo Saiful Ilah menjelaskan, pihaknya siap mendorong para produsen tahu di Tropodo untuk beralih ke wood pallet. Ia menyebut, wood pallet lebih ramah lingkungan dan mampu memaksimalkan produksi tahu.
“Solusi bahan bakar tidak usah pakai itu (sampah plastik), lebih murah lagi. Saya punya wood pallet. Sudah ada, kompornya harus ada. Endak wood pallet dengan harga per ton USD 150, kan saya ekspor wood pallet ke Korea,” terang Saiful.
ADVERTISEMENT
“Nanti banyak opsinya, city gas juga bisa. Pakai LPG juga bisa tapi mahal nantinya. Salah satu alternatifnya itu wood pallet. Itu baranya bagus, panas,” imbuhnya.