Pantauan Kementan di Berbagai Daerah, Harga Gabah Melorot

25 Maret 2021 16:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membersihkan gabah dari jerami saat mencari gabah sisa panen di persawahan Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (9/3). Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Warga membersihkan gabah dari jerami saat mencari gabah sisa panen di persawahan Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (9/3). Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Di tengah rencana impor beras 1 juta ton, sejumlah wilayah pertanian padi di Indonesia mulai masuk musim panen raya. Seiring hal itu, pantauan Kementerian Pertanian (Kementan) mengungkapkan harga gabah di melorot di berbagai daerah yang terus meluas.
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menyebutkan saat ini terjadi penurunan harga gabah hingga di bawah Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Berdasarkan regulasi, HPP Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 4.200 per kg.
Menurutnya, daerah-daerah yang melaporkan penurunan harga gabah hingga di bawah HPP, jumlahnya terus bertambah.
"Ini kami pantau melalui petugas di lapangan yang dilaporkan ke Jakarta, betul harga gabah turun hingga di bawah HPP," kata Suwandi dalam webinar bertema 'Impor Beras Adu Nasib Petani vs Pemburu Rente' yang digelar Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Kamis (25/3).
Kunjungan kerja Direktur Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementan, Suwandi di Desa Cipeujeuh Kecamatan Pacet, Kabupaten Bandung, Jumat (20/9). Foto: Dok. Ditjen Tanaman & Pangan
Suwandi mengatakan, pada 13 Maret 2021 ada 310 kecamatan di 85 kabupaten yang mengalami penurunan harga gabah hingga di bawah HPP. Kemudian pada 22 Maret 2021, bertambah menjadi 501 kecamatan di 85 kabupaten.
ADVERTISEMENT
"Terakhir, kemarin tanggal 24 Maret 2021 ada 459 kecamatan di 85 kabupaten yang turun harga gabahnya. Ini kita pantau terus," ujarnya.
Masih di acara yang sama, Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog, Budi Waseso, mengungkapkan penurunan harga gabah terjadi cukup dalam. Hingga berkisar Rp 3.200 sampai Rp 3.500 per kg.
Penurunan harga gabah kebanyakan terjadi di provinsi yang memiliki sentra persawahan dengan produksi tinggi. Seperti misalnya di Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan NTB.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Dirut Bulog, Budi Waseso, meninjau beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (18/3). Foto: Dok. Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden
Oleh karena itu, Suwandi memastikan, Kementan sudah bekerja sama dengan lintas lembaga di setiap daerah maupun perusahaan penggilingan padi untuk terus menyerap gabah petani. Selain itu, Kementan telah bersurat secara resmi kepada Perum Bulog untuk segera melakukan pembelian gabah petani.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Bulog saat ini sudah meneken perjanjian di sejumlah daerah untuk membeli gabah petani. Di Banten misalnya, pembelian gabah disepakati sebanyak 35 ribu ton, kemudian di Yogyakarta 74,7 ribu ton, Jambi sebanyak 8.000 ton dan Lampung 25 ribu ton.
Di Jawa, perjanjian kerja sama pembelian juga terus dilakukan. Suwandi mencontohkan seperti di Sragen akan dibeli gabah petani oleh Bulog sebanyak 17,5 ribu ton, Karanganyar 15 ribu ton, Boyolali 24 ribu ton, Nganjuk 26,5 ribu ton, Brebes dan Tegal masing-masing 11 ribu ton, serta Indramayu 750 ton.
"Ini bergerak di semua kabupaten, kecamatan-kecamatan supaya ada penyerapan yang baik. Kita sudah turun dan menolong petani agar jangan sampai harga jatuh sampai ke bawah HPP," kata Dirjen Tanaman Pangan Kementan itu.
ADVERTISEMENT