Ramai Rencana Impor Beras: Khofifah Sebut Stok Jatim Aman, Gabah di Jabar Anjlok

25 Maret 2021 14:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau gudang Bulog di Buduran, Sidoarjo. Foto: Indra/ANTARA
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau gudang Bulog di Buduran, Sidoarjo. Foto: Indra/ANTARA
ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau gudang Bulog di Buduran, Sidoarjo. Dia mendapati stok beras Jawa Timur masih aman setidaknya hingga Mei 2021. Sementara itu di tengah isu impor beras, harga gabah di Jawa Barat anjlok.
ADVERTISEMENT
Cukupnya stok beras di Jawa Timur, menyusul sejumlah wilayah Jatim yang mulai panen raya. Khofifah seperti dilansir Antara, mengatakan setiap hari Bulog Jatim sudah menyerap 1.500 ton per hari, tapi akan terus bergerak naik menjadi 2.000 ton per hari seiring dengan panen raya di sejumlah daerah.
"Saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur seperti di Bojonegoro, Lamongan dan juga Ngawi sudah mulai memasuki panen raya," kata Khofifah, Kamis (25/3).
"Karena memang panen raya ini di akhir bulan Maret dan pertengahan April. Jadi pergerakan penyerapan beras masyarakat dari 1.500 ton akan bertambah menjadi 2.00O ton perhari," imbuhnya.
Khofifah menjelaskan, sesuai dengan hasil rilis BPS Jawa Timur sekarang merupakan produksi beras terbanyak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Tahun sebelumnya adalah Jawa Tengah. Itu berarti pasokan beras di Jatim berlimpah sampai akhir bulan Mei. Maka kami juga ingin memastikan bahwa serapan beras yang sedang pada proses menuju puncak panen terus ditingkatkan oleh Bulog. Itu artinya di bulan Ramadhan stok beras di Jatim aman," kata Khofifah.
Warga membersihkan gabah dari jerami saat mencari gabah sisa panen di persawahan Desa Hadipolo, Kudus, Jawa Tengah, Selasa (9/3). Foto: Yusuf Nugroho/Antara Foto
Sementara itu harga gabah di sejumlah wilayah Jawa Barat dalam beberapa hari terakhir, dilaporkan anjlok di tengah ramainya isu impor beras.
"Laporan dari jejaring Gerbang Tani di Jawa Barat yang mayoritas para petani, beberapa daerah di Jawa Barat yang tengah panen mengalami penurunan harga yang signifikan," kata Ketua Gerbang Tani Jawa Barat, Jenal Murtado.
Ia mencontohkan di Pangandaran, harga gabah anjlok hingga mencapai Rp 3.500 per kilogram. Begitu juga di Karawang, harganya anjlok hingga Rp 2.800 per kilogram. Padahal harga sebelumnya Rp 4.000 per kilogram.
ADVERTISEMENT
Salah seorang petani di Jatisari, Karawang, Yono menyampaikan harga gabah saat ini anjlok. Yang jelek atau rebah bisa di angka Rp 3.000 per kilogram, sedangkan yang super atau yang paling bagus paling di angka Rp 4.200-4.300 per kilogram.
Bupati Karawang, Cellica Nurrachadiana, menyatakan produksi padi di wilayahnya melimpah setiap tahunnya hingga mencapai 1,3 juta ton. "Produksi gabah di wilayah Karawang melimpah," kata Cellica.
Dari produksi gabah itu, jika dikonversikan ke beras, gabah 1,3 ton sebanyak itu mencapai sekitar 800.000 ton beras. Sementara kebutuhan beras di Karawang rata-rata mencapai 500.000 ton per tahun, sehingga masih 300.00 ton.
Hal ini menjadikan Kabupaten Karawang sebagai salah satu sentra produksi beras Jawa Barat. Surplus beras tersebut didistribusikan ke luar wilayah Karawang hingga ke luar Jawa Barat.
ADVERTISEMENT