Pedagang Happy Transaksi di Pasar Tanah Abang Melesat 80 Persen, Apa Pemicunya?

2 Januari 2022 6:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengendara melintas di kawasan Blok A Pasar Tanah Abang pascakericuhan Aksi 22 Mei, Sabtu (25/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengendara melintas di kawasan Blok A Pasar Tanah Abang pascakericuhan Aksi 22 Mei, Sabtu (25/5). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pedagang happy karena transaksi di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, mulai melesat. Pengelola pasar tersebut, Heri Supriyatna mengungkapkan, transaksi perdagangan dengan pengecer pada Desember 2021 meningkat hingga 80 persen dibandingkan Desember 2020.
ADVERTISEMENT
Menurut Heri Supriyatna, peningkatan transaksi sejak awal Desember 2021. Selain persiapan menghadapi natal dan tahun baru (Nataru), juga dipengaruhi momen menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran tahun 2022.
“Nataru tahun 2020 konsumen dan pedagang masih takut untuk berbelanja dan kebijakan-kebijakan pemerintah masing sangat ketat. Orang dari daerah masih sangat sulit untuk masuk ke Jakarta,” kata Heri, Sabtu (1/1).
Meskipun ada kelonggaran kegiatan masyarakat di 2022, Heri seperti dilansir Antara, menyatakan masih terdapat hambatan dalam transaksi dagang karena berkurangnya konsumen potensial dari daerah yaitu para retailer. Padahal Pasar Tanah Abang sangat dipengaruhi kondisi perdagangan di daerah, yang kini mengalami perlambatan ekonomi.
Sejumlah warga berjalan di Pasar Blok A Tanah Abang, Jakarta, Selasa (30/6). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Begitu pula dengan konsumen dari berbagai negara di Asia Tenggara yang belum melakukan transaksi dagang di Pasar Tanah Abang, khususnya Malaysia. Hal ini disebabkan kondisi di negara-negara tersebut belum stabil akibat terimbas pandemi COVID-19 dan adanya pembatasan pintu internasional.
ADVERTISEMENT
Retailer yang bertransaksi di Tanah Abang masih jauh dari kondisi normal (dibanding sebelum pandemi),” ujarnya.
Jika melihat kondisi terkini, pedagang yang telah beroperasi di Blok A telah mencapai 80 persen dengan estimasi rata-rata 7-9 ribu pengunjung per hari. Mengenai implementasi protokol kesehatan, dikatakan aturan ini berjalan lancar tanpa kendala.
Heri mengemukakan, pihaknya menciptakan tim pengamanan yang selalu berkeliling memantau prokes ke dalam gedung Pasar Tanah Abang. Adapun pengawasan prokes yang paling utama, lanjutnya, ialah penggunaan masker saat berada di dalam gedung.
“Untuk Blok B dan F di Pasar Tanah Abang, sikonnya sama dengan blok A karena masih di bawah (Perusahaan Daerah) Pasar Jaya,” ucap Heri.