Pengelola Mal: Faktor Dalam Negeri Indonesia Kuat Hadapi Dampak Resesi Global

19 Februari 2023 18:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mal di kawasan Jakarta Selatan tetap ramai saat musim mudik lebaran 2022. Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mal di kawasan Jakarta Selatan tetap ramai saat musim mudik lebaran 2022. Foto: Prameshwari Sugiri/kumparan
ADVERTISEMENT
Kalangan pengelola mal menilai, perlambatan ekonomi global hingga potensi resesi diharapkan tidak berdampak buruk terhadap Indonesia. Hal itu diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), Alphonzus Widjaja, karena menurutnya faktor dalam negeri cukup kuat.
ADVERTISEMENT
"Perkiraan akan terjadinya resesi yang melanda dunia pada tahun 2023 ini diharapkan tidak akan terlalu berdampak terhadap perekonomian Indonesia," kata Alphonzus seperti dilansir Antara, Minggu (19/2).
Menurutnya, Indonesia memiliki faktor dalam negeri yang cukup kuat untuk menghadapi potensi perlambatan tersebut, antara lain pasar konsumsi domestik yang besar, terutama di sektor ritel.
"Hal tersebut dikarenakan adanya berbagai faktor dalam negeri yang cukup kuat antara lain yaitu perdagangan dalam negeri Indonesia yang memiliki pasar cukup besar," imbuhnya.
Selain itu, pemerintah juga telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi untuk menghadapi resesi 2023. Misalnya, seperti pemberian dana perlindungan sosial untuk menopang daya beli masyarakat menengah ke bawah.
Dengan bantuan sosial tersebut, ia mengharapkan daya beli masyarakat tetap terjaga, sehingga tingkat konsumsi masyarakat yang selama ini menjadi pilar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah juga telah mempersiapkan berbagai langkah antisipasi resesi seperti dana sosial untuk menopang daya beli masyarakat kelas menengah bawah, melalui berbagai program sosial seperti bantuan langsung tunai, bantuan sosial, subsidi upah pekerja dan program lainnya,” ujarnya.
Selain itu, tahun ini pun Alphonzus memproyeksikan tingkat kunjungan ke Pusat Perbelanjaan akan meningkat karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah ditiadakan.
Ia menilai pelonggaran kebijakan tersebut bisa membuat jumlah kunjungan ke mal akan naik terlebih di momen menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yang sebentar lagi akan tiba.