Pengusaha Sukanto Tanoto Beli Eks Istana Raja Ludwig Rp 6 T di Jerman, Buat Apa?

15 Februari 2021 11:42 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Ludwigstrasse 21 di Munich, Jerman, yang dibeli pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto seharga Rp 6 triliun. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Ludwigstrasse 21 di Munich, Jerman, yang dibeli pengusaha Indonesia Sukanto Tanoto seharga Rp 6 triliun. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Pengusaha terkemuka Indonesia, Sukanto Tanoto, membeli sebuah gedung prestisius di kawasan Ludwigstrasse, Munchen, Jerman. Gedung empat lantai itu, kini menjadi kantor pusat perusahaan asuransi Allianz.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari dw.com, pemilik kelompok usaha Royal Golden Eagle (RGE) itu harus menebus gedung bergaya klasik tersebut seharga 350 juta euro atau hampir setara Rp 6 triliun.
Sebelumnya masih di 2019, salah seorang anak Sukanto Tanoto, yakni Andre Tanoto, disebut Deutsche Welle juga membeli satu aset properti lain. Yakni salah satu dari tiga gedung mewah rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry, yang lokasinya di kota pusat perekonomian Düsseldorf, ibukota negara bagian Nordrhein Westfalen (NRW). Gedung tersebut dibeli seharga 50 juta euro (sekitar Rp 847 miliar).
Sukanto Tanoto dan istri. Foto: Dok. Tanoto Foundation
Head of Corporate Communications RGE Indonesia, Ignatius Purnomo, menjelaskan pembelian gedung-gedung tersebut oleh keluarga Sukanto Tanoto merupakan kegiatan investasi keluarga. Hal itu, menurutnya tidak berhubungan dengan bisnis Royal Golden Eagle.
ADVERTISEMENT
"Kami dapat sampaikan bahwa kelompok usaha yang dikelola RGE Indonesia tidak ada kaitannya dengan pembelian gedung tersebut," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima kumparan, Senin (15/2).
Rangkaian tiga gedung rancangan arsitek kondang Frank O. Gehry di pusat kota Duesseldorf, salah satunya dibeli oleh Andre Tanoto, anak pengusaha Sukanto Tanoto. Foto: Getty Images
Dia juga memastikan, proses pembelian dan investasi sudah memenuhi persyaratan dan prosedur resmi sebagai berlaku di Jerman. "Kegiatan investasi keluarga Bapak Sukanto Tanoto yang dilakukan secara profesional dan telah memenuhi persyaratan dan prosedur yang berlaku di negara tersebut serta sesuai dengan best practices internasional," ujarnya.
Hal ini disampaikan Ignatius, menanggapi pernyataan anggota Parlemen Uni Eropa dari fraksi Partai Hijau, Sven Giegold, seperti ditulis Deutsche Welle. Di mengungkapkan, keluarga Sukanto Tanoto secara diam-diam melakukan pembelian properti terselubung itu lewat beberapa perusahaan cangkang di Cayman Islands, Singapura dan Luxemburg.
ADVERTISEMENT
Hal itu mengacu pada laporan kolaborasi jurnalis internasional dalam proyek OpenLux, terkait praktik pengemplangan pajak para miliarder dunia. "Otoritas di Jerman tidak mengetahui bahwa konglomerat sawit asal Indonesia itu yang membeli properti-properti tersebut," kata Sven Giegold seperti ditulis Deutsche Welle.