Perbandingan Utang RI dari China: yang Resmi dan Terselubung, Mana Lebih Besar?

15 Oktober 2021 9:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
21
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mata uang China Yuan Foto: Reuters/Thomas White
zoom-in-whitePerbesar
Mata uang China Yuan Foto: Reuters/Thomas White
ADVERTISEMENT
Lembaga riset asal Amerika Serikat (AS), Aiddata, mengungkap aliran dana yang disebut sebagai utang terselubung Indonesia dari China. Pada sisi lain, Indonesia juga memiliki catatan utang resmi dari China, yang terdata dalam statistik utang luar negeri di Bank Indonesia (BI).
ADVERTISEMENT
Laporan Aiddata soal utang terselubung yang diberikan China, dirilis September lalu. Hasil riset berjudul 'Banking on the Belt and Road: Insights from a new global dataset of 13,427 Chinese Development Projects' itu, me-review penyaluran pembiayaan China melalui sejumlah proyek ke berbagai negara, pada rentang 2000-2017.
Dalam laporan setebal 166 halaman tersebut, Aiddata menempatkan Indonesia dalam daftar 25 negara penerima utang terselubung terbesar dari China. Dalam daftar itu, Indonesia ada bersama Irak, Korea Utara, Etiopia, Rusia, Venezuela, Angola, dan Brasil.

Daftar 10 Besar Negara Penerima 'Utang Terselubung' dari China

Sumber: Aiddata
Dana yang diterima Indonesia dari China melalui skema ODA (Official Development Assistance), mencapai USD 4,42 miliar. Sedangkan yang diterima melalui skema OOF (Other Official Flows) lebih besar lagi, yakni USD 29,96 miliar.
ADVERTISEMENT
Sehingga jika ditotalkan, utang terselubung yang disalurkan China ke Indonesia pada periode 2000-2017 mencapai USD 34,38 miliar atau dengan kurs saat ini setara Rp 488,9 triliun. Jumlah ini hampir 18 persen dari total belanja APBN 2021 yang mencapai Rp 2.750 triliun.

Statistik Utang Luar Negeri Bank Indonesia

Tumpukan utang pemerintah RI. Foto: Nadiah Ariqah/kumparan
Angka yang dirilis Aiddata itu, jauh melampaui yang dirilis resmi Bank Indonesia (BI) dalam Statistik Utang Luar Negeri Indonesia (SULNI). Mengutip data terbaru BI yang dirilis September 2021, utang luar negeri Indonesia per akhir Juli 2021 sebesar USD 415,7 miliar atau sekitar Rp 5.944 triliun. Utang tersebut tumbuh 1,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy).
Dari jumlah tersebut, China merupakan pemberi pinjaman (kreditur) terbesar ke-4 setelah Singapura, Amerika Serikat (AS), dan Jepang. Utang Indonesia dari China yang tercatat di BI, sebesar USD 21,12 miliar atau setara Rp 300,3 triliun.
ADVERTISEMENT
Dalam laporan ini, Bank Indonesia mendefinisikan utang luar negeri sebagai utang penduduk (resident) yang berdomisili di suatu wilayah teritori ekonomi, kepada bukan penduduk (nonresident). Konsep terminologi utang luar negeri mengacu pada IMF's External Debt Statistics: Guide for Compilers and Users (2003), serta beberapa ketentuan Pemerintah Indonesia dan Peraturan Bank Indonesia.

Daftar 10 Negara Pemberi Utang Terbesar ke Indonesia

Sumber: Statistik Utang Luar Negeri Indonesia, Bank Indonesia
Sementara dalam laporan soal utang terselubung China, Aiddata menggunakan terminologi ODA dan OOF. ODA atau Official Development Assistance merupakan penyaluran pembiayaan ke negara-negara berkembang dari lembaga resmi atau negara, dengan tujuan meningkatkan pembangunan ekonomi negara berkembang tersebut. Utang dalam skema ODA, bersifat lunak (concessional) dan memiliki komponen grant minimal 35 persen.
ADVERTISEMENT
Sedangkan OOF atau Other Official Flows, yaitu segala bentuk penyaluran dana dari pemberi pinjaman ke negara-negara berkembang, di luar kategori ODA.