Perjalanan KA Bandung Raya hanya Sampai Rancaekek, Imbas Tabrakan di Cicalengka

6 Januari 2024 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Crane mulai dioperasikan untuk evakuasi kereta api yang kecelakaan di Cicalengka, Kabupaten Bandung.  Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Crane mulai dioperasikan untuk evakuasi kereta api yang kecelakaan di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan petak jalan antara Stasiun Haurpugur–Stasiun Cicalengka sudah aman dan dapat dilewati kereta api dengan kecepatan terbatas 20 km per jam per pada Sabtu, (6/1) pukul 06.30 WIB.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba mengatakan, saat ini KAI Commuter bersama KAI Daop 2 Bandung masih melakukan rekayasa pola operasi perjalanan khusus Commuter Line Bandung Raya imbas kecelakaan KA Turangga yang terjadi di Cicalengka Jumat (5/1) pagi kemarin.
"Saat ini pelayanan perjalanan Commuter Line Bandung Raya masih hanya melayani naik turun pengguna dari Stasiun Padalarang sampai Stasiun Rancaekek, yang normalnya sampai Stasiun Cicalengka. Sementara itu, untuk Commuter Line Garut, perjalanannya hanya melayani dari Stasiun Purwakarta hingga Rancaekek," kata Anne dalam rilis resmi, Sabtu (6/1).
Anne menjelaskan, saat ini di Stasiun Cicalengka, jalur KA yang digunakan untuk proses perjalanan kembali Commuter line Bandung Raya untuk menuju Stasiun Padalarang masih terdapat KA material eks Kecelakaan Kereta Api (KKA), sehingga pelayanan Commuter Line Bandung Raya belum bisa dilayani di stasiun ini.
ADVERTISEMENT
Pemberlakuan pola operasi tersebut masih dilakukan secara dinamis dengan melihat perkembangan di lintasan.
"KAI Commuter mohon maaf untuk pembatalan pelayanan dan keterlambatan perjalanan Commuter Line Bandung Raya yang ditemui dalam perjalanan, sehubungan dengan kondisi jalur yang masih dalam proses normalisasi," pungkasnya.