Pertama di RI! Pabrik Bahan Baku Baterai Kendaraan Listrik Diresmikan Luhut

23 Juni 2021 15:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 14:10 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan pabrik pertama yang memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia. Foto: Harita Group
zoom-in-whitePerbesar
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan pabrik pertama yang memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia. Foto: Harita Group
ADVERTISEMENT
Pertama di Indonesia, akhirnya sebuah pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik beroperasi di Kawasi, Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara. Pabrik milik Harita Group ini diresmikan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Rabu (23/6).
ADVERTISEMENT
Pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik ini, dioperasikan oleh PT Halmahera Persada Lygend. Dalam operasinya, industri ini memurnikan nikel kadar rendah dengan teknologi hidrometalurgi High Pressure Acid Leach (HPAL).
Produk yang dihasilkan yakni campuran padatan hidroksida dari nikel dan kobalt (Mixed Hydroxide Precipitate - MHP), merupakan bahan baku dasar baterai kendaraan listrik.
“Kita sangat bangga karena kita semua menjadi saksi sejarah berdirinya HPAL di Indonesia. Indonesia bisa membuktikan dirinya mampu. Ini akan menjadi pengembangan hilirisasi ke depan dan mendukung industri kendaraan listrik," kata Luhut saat menyampaikan pidato peresmian beroperasinya pabrik tersebut.
Pengolahan dan pemurnian nikel dengan sistem hidrometalurgi yang merupakan bahan baku batere mobil listrik yang dibangun Harita Group di Halmahera. Foto: Harita Group
Menurutnya, pemerintah akan mendukung pengembangan HPAL di Indonesia. Industri ini ikut berkontribusi untuk mewujudkan cita-cita dalam upaya penurunan kadar emisi dari penggunaan kendaraan berbahan bakar fosil.
ADVERTISEMENT
Pemurnian nikel dengan proses hidrometalurgi HPAL ini memiliki kapasitas produksi MHP sebesar 365 ribu ton per tahun. Tidak kalah penting, lanjut Luhut, yakni penyerapan tenaga kerja yang nantinya akan mencapai lebih dari 20 ribu orang.
“Industri ini harus kita dukung bersama. Halmahera Persada Lygend adalah pabrik pertama bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia dan nantinya akan muncul di wilayah lainnya," ujar Luhut.
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, meresmikan pabrik pertama yang memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik di Indonesia. Foto: Harita Group
Harita Group yang mengelola Kawasan Industri Pulau Obi merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN). Konstruksi pabrik bahan baku baterai kendaraan listrik mulai dibangun di sini pada 2018, hingga akhirnya kini beroperasi secara komersial.
"Ini menjadi pabrik HPAL pertama di Indonesia,” jelas Komisaris Utama PT Halmahera Persada Lygend, Stevi Thomas.
ADVERTISEMENT
Saat ini, Harita Group juga sedang mengembangkan fasilitas produksi lanjutan untuk menghasilkan nikel sulfat dan kobalt sulfat, yang merupakan material utama baterai kendaraan listrik.