Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III 2019 mencapai 5,02 persen secara tahunan (year on year/yoy).
ADVERTISEMENT
Realisasi ini melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,17 persen (yoy). Begitu juga dibandingkan kuartal II 2019 yang bisa tumbuh 5,05 persen (yoy).
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara kumulatif sejak kuartal I hingga III sebesar 5,04 persen (yoy)," ujar Kepala BPS Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Selasa (5/11).
Menurut dia, melambatnya pertumbuhan ekonomi selama Juli-September 2019 tersebut tak terlepas dari kondisi global maupun domestik yang juga melambat.
Dari sisi global, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III 2019 melambat jadi 6 persen (yoy), dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu 6,5 persen (yoy).
Begitu juga dengan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 2 persen (yoy) di kuartal III 2019, melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,1 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Sementara di domestik, harga ICP pada kuartal III 2019 sebesar USD 59,81 per barel, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 71,64 per barel.
"Dari domestik, harga komoditas juga mengalami penurunan. Batu bara kuartal III ini harganya turun 42,07 persen (yoy), minyak sawit turun 6,85 persen (yoy), dan ICP kita mengalami penurunan 16,5 persen (yoy)," tambahnya.