Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Perusahaan Properti China Milik Orang Terkaya, di Ambang Kebangkrutan
21 September 2021 14:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ancaman kebangkrutan membayangi Evergrande, karena besarnya beban utang yang ditanggung perusahaan. Mengutip laporan keuangan, perusahaan yang listing di bursa saham Hong Kong itu punya utang hingga USD 300 miliar atau hampir Rp 4.300 triliun.
Utang sebesar itu digunakan Evergrande untuk mendanai proyek-proyek properti yang kini terbengkalai. Pada sisi lain, penjualan produk properti mereka anjlok di sepanjang pandemi COVID-19.
Untuk mempertahankan bisnisnya, Evergrande pun mengundang investor dengan menerbitkan obligasi untuk meraih pendanaan baru. Tapi kini produk investasinya mengalami gagal bayar (default).
"Default sangat mungkin terjadi," kata lembaga pemeringkat Fitch, dilansir CNN Money, Selasa (21/9).
Lembaga pemeringkat lainnya, Moody's, menyebut Evergrande sudah tak punya lagi uang tunai untuk membayar kewajibannya pada investor dan kreditur. Sehingga yang terjadi adalah gali lubang dan tutup lubang.
ADVERTISEMENT
Evergrande didirikan pada 1996 oleh Hui Ka Yan atau juga sering disebut Xu Jiayin. Evergrande jadi perusahaan properti terkemuka, karena menjadi yang terbesar kedua di China dan ke-10 terbesar di dunia dalam hal nilai penjualan.
Kesuksesan itu mengantarkan Hui Ka Yan yang menguasai lebih dari 70 persen saham Evergrande, masuk dalam daftar orang terkaya dunia. Mengutip Forbes Billionaires 2021, pria 53 tahun itu ada di urutan 10 orang terkaya di China dan urutan 53 orang terkaya dunia.
Di Evergrande, Hui Ka Yan menjabat Chairman dan juga Ketua Dewan Direksi (CEO). Total kekayaannya menurut Forbes mencapai USD 11,5 miliar atau setara Rp 164 triliun.