PHE Temukan Migas 283 Juta Barel Setara Minyak, Kapan Bisa Diproduksi?

18 November 2022 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) temukan cadangan migas baru di tiga lokasi: sumur Eksplorasi R-2 offshore Aceh bagian Barat, Bajakah-001 yang terletak di onshore Jawa Barat bagian Utara, dan Markisa-001 yang terletak di onshore Salawati Papua. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) temukan cadangan migas baru di tiga lokasi: sumur Eksplorasi R-2 offshore Aceh bagian Barat, Bajakah-001 yang terletak di onshore Jawa Barat bagian Utara, dan Markisa-001 yang terletak di onshore Salawati Papua. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Hulu Energi atau PHE yang merupakan subholding upstream dari PT Pertamina (Persero), menemukan sumber daya migas sebesar 283 juta barel setara minyak (million barrels of oil equivalent/MMBOE) dari 11 sumur eksplorasi. Agar hasil eksplorasi tersebut terwujud sebagai produksi migas, masih diperlukan waktu beberapa tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, menyatakan banyak faktor yang menentukan hasil eksplorasi itu untuk dapat masuk ke fase produksi. Di antaranya kesiapan infrastruktur produksi dan distribusi di lokasi tersebut.
"Dari eksplorasi ke produksi waktunya berbeda, tergantung fasilitas produksi dan distribusi. Misalnya sumur GQX-1 di Jawa Barat, harusnya bisa cepat diproduksi karena infrastrukturnya relatif sudah siap. Dua sampai tiga tahun bisa monetisasi," kata Muharram dalam media gathering di Jakarta, Jumat (18/11).
Sementara itu jika lokasinya terpencil dan jauh dari fasilitas produksi dan distribusi yang sudah ada, tentu butuh waktu lebih lama. "Kalau lokasi terpencil [untuk ke tahap produksi] bisa sampai 5 tahun," lanjutnya.
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng, memaparkan kinerja eksplorasi migas. Foto: Wendiyanto/kumparan
Selain itu, ada proses administratif yang harus dilakukan PHE sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Migas ke SKK Migas. Seperti persetujuan nilai Plan of Development (POD), yang angkanya belum bisa Muharram ungkapkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu dia memastikan, semua temuan eksplorasi itu terutama yang punya sumber daya besar (big fish) akan dieksploitasi sendiri oleh Pertamina. Ketiga hasil eksplorasi big fish yakni sumur Wilela-001 di Sumatera Selatan, GQX-1 di lepas pantai Jawa Barat, dan Manpatu-1X di lepas pantai Kalimantan Timur.
"[Yang big fish] itu 100 persen akan dikelola oleh Pertamina, karena kita yang cari. Demi kelangsungan ketahanan energi minyak dan gas nasional tentunya," ujar Muharram tanpa bersedia mengungkapkan sumber daya di sumur big fish tersebut.
Sementara untuk kebutuhan pendanaan kegiatan eksploitasi dan produksi, menurutnya sudah ada komitmen dari sejumlah investor asing. "Tapi mohon maaf, belum bisa kita publish ya," pungkas Direktur Eksplorasi PHE itu.