Pilih Impor dari Jepang, KCI Ungkap Alasan Belum Beli Kereta dari INKA

6 Maret 2020 6:02 WIB
Uji Coba operasional kereta buatan PT INKA di Manila, Filipina. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Uji Coba operasional kereta buatan PT INKA di Manila, Filipina. Foto: Angga Sukmawijaya/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai pengelola KRL Commuter Line akan mendatangkan 120 kereta (trainset) dari Jepang pada 2020 ini. Anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu mengungkapkan alasan lebih memilih langkah itu, ketimbang menggunakan kereta produksi PT INKA (Persero).
ADVERTISEMENT
Direktur Teknik KCI, Saridal, menjelaskan operasional KRL Commuter Line di Jabodetabek membutuhkan trainset 12 gerbong yang belum pernah diproduksi INKA.
"Kita sebenarnya ada rencana mau beli dari INKA tapi bagian teknis harus dipahami dulu. Kebutuhan satu trainset 12 gerbong (kereta) dan INKA belum pernah memproduksinya. Makanya harus dimatangkan dahulu teknisnya," kata Saridal dalam pernyataannya kepada pers di Jakarta, Kamis (5/3).
Saridal menjelaskan KCI pernah menggunakan 10 trainset yang masing-masing terdiri atas empat gerbong dari BUMN tersebut. Namun, KCI kemudian mengembalikan kereta-kereta itu untuk dapat diperbaiki.
"Karena banyak gangguan, banyak dikomplain oleh masyarakat. Jadi dikembalikan, saya minta diperbaiki. Kalau sudah selesai dikembalikan. Sampai setahun ini belum ada satu pun yang dikembalikan," katanya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama KCI Wiwik Widayanti mengakui perusahaan memang ingin bisa membeli sarana kereta baru, bukan bekas seperti yang saat ini dilakukan.
Kereta bekas commuter line tiba di Tanjung Priok. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Sayangnya, menurut dia perusahaan kereta di Indonesia belum membuat sarana perkeretaapian sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan.
"Di samping itu, kita juga membutuhkan sarana dalam waktu cepat karena kebutuhan untuk pelayanan juga makin tinggi. Jadi yang selama ini dilakukan hingga 2020 kami melakukan pembelian dari Jepang," jelas Saridal seperti dilansir Antara.
Kendati demikian, Wiwik menegaskan tidak menutup kemungkinan ke depan perusahaan akan memasok kebutuhan operasional dengan sarana buatan dalam negeri dari PT INKA (Persero).
Ia menambahkan, pembelian kereta bekas dari Jepang tidak hanya untuk sarana tetapi juga dilengkapi dukungan suku cadang dan bantuan teknis.
Commuter Line (KRL). Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
"Tingkat gangguannya cukup rendah KRL dari Jepang, walaupun bekas tapi keandalannya tetap kami jaga dengan peralatan yang sesuai dengan apa yang dilakukan di Jepang. Dengan suku cadang dari sana juga bantuan teknis kami datangkan dari Jepang," katanya.
ADVERTISEMENT
Sepanjang 2019, KCI telah mendatangkan 168 unit kereta sehingga saat ini telah ada 1.100 kereta yang beroperasi di wilayah Jabodetabek.
Pada tahun 2020, anak perusahaan PT KAI (Persero) itu akan kembali mendatangkan 120 unit kereta dari Jepang, sehingga stamformasi dengan 10 dan 12 kereta bisa lebih banyak.
"Untuk tahun ini, dari 120 kereta, sudah datang 3 trainset atau 24 kereta," imbuh Wiwik.