PLN Optimistis Hingga Akhir 2019 Proyek Pembangkit Capai 23.000 MW‎

20 Desember 2019 14:41 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja memasang instalasi listrik di menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di arteri Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (15/7/2019). Foto: Antara Foto/Umarul Faruq
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja memasang instalasi listrik di menara Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) di arteri Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (15/7/2019). Foto: Antara Foto/Umarul Faruq
ADVERTISEMENT
PT PLN (Persero) memprediksi realisasi pembangunan infrastruktur kelistrikan dalam program 35.000 Mega Watt (MW), hingga akhir 2019 sudah mencapai 23.000 MW atau 65 persen.
ADVERTISEMENT
Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN, Sripeni Inten Cahyani, mengatakan hingga November 2019, realisasi proyek tersebut sudah mencapai 20.126 MW.
"PLN selesaikan bottle neck jaringan transmisi 23.000 MW atau 65 persen dari bauran 35.000 MW pembangkit yang saat ini pipelinnya konstruksi," kata Sripeni di Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (20/12).
Menurut dia hingga akhir 2019, terdapat sekitar pembangkit berkapasitas 1.000 MW‎ yang masuk ke fase Commercial Operation Date (COD). Saat ini total proyek pembangkit PLN yang sudah terkontrak sebesar 33.132 MW.
PLT Direktur Utama PLN, Sripeni Inten saat menghadiri Rapat Kerja Komisi VII dengan PLN, Senin (25/11). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
"COD akhir tahun 2019 1.000 MW lagi, mudah-mudahan sisanya yang masih konstruksi selesai 2020-2021," kata Sripeni.
Dia menambahkan hingga 2028, PLN akan menambah kapasitas pembangkit hingga 50.000 MW dengan porsi Energi Baru Terbarukan (EBT) yang ditingkatkan. Hal itu dilakukan agar kebutuhan masyarakat dan industri terpenuhi.
ADVERTISEMENT
"Di dalam RUPTL 2019-2028 akan menambah 50.000 MW, kita akan tambah dengan bauran fuel mix-nya dengan menaikkan EBT," ujarnya.