Populer: Bukan Sri Mulyani yang Pangkas Anggaran MPR; Saham BUKA Anjlok

8 Desember 2021 6:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua MPR Bambang Soesatyo foto bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bali. Foto: MPR RI
zoom-in-whitePerbesar
Ketua MPR Bambang Soesatyo foto bersama dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Bali. Foto: MPR RI
ADVERTISEMENT
Pemotongan anggaran MPR sempat heboh karena diprotes Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad. Dia dan jajaran MPR lainnya bahkan meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani dicopot dari jabatannya.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengaku bahwa dia yang sebenarnya memotong anggaran MPR. Berita ini menjadi salah satu berita populer.
Berita lain yang ramai dibaca publik mengenai anjloknya saham Bukalapak pada pembukaan perdagangan Selasa (7/12), hingga terkena auto rejection bawah (ARB). Berikut rangkumannya, Rabu (8/12).

Heboh Anggaran MPR Dipangkas, Ternyata Pelakunya Bukan Sri Mulyani

Desakan beberapa pimpinan MPR RI mencopot Menteri Keuangan Sri Mulyani gara-gara anggaran terus dipotong ternyata salah sasaran, karena kini terungkap bukan Sri Mulyani yang memangkas anggaran MPR.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pelakunya. Dia mengakui hal itu dalam sambutannya pada acara Awards Desa Cantik 2021 yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan sambutan dalam acara Kick Off Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah 2021 di Kantor Bappenas, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Padahal yang memotong anggaran itu bukan di Kementerian Keuangan. Yang memotong anggaran itu di Bappenas. Karena amplopnya itu diberi segitu, otomatis harus kita lakukan sedemikian rupa. Kemarin waktu di Bali, saya pertama kali duduk langsung ditembak Bu Sri Mulyani. Itu yang motong, saya yang kena. Selama ini orang enggak tahu yang motong itu kita di Bappenas," kata Suharso seperti dikutip kumparan dari akun Youtube BPS Statistics, Selasa (7/12).
ADVERTISEMENT
Suharso menambahkan, pemangkasan anggaran mau tak mau harus dilakukan. Ada keterbatasan sehingga anggaran perlu difokuskan pada pengeluaran-pengeluaran yang prioritas.

Saham Bukalapak Anjlok Lagi dan Kena ARB

Saham Bukalapak (BUKA) kembali anjlok pada pembukaan perdagangan Selasa (7/12), hingga terkena auto rejection bawah (ARB) di awal perdagangan. Padahal, saat ini perusahaan mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen.
Tercatat, kerugian Bukalapak menjadi Rp 1,2 triliun di kuartal III 2021 dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada kuartal III 2020.
Di awal perdagangan, saham BUKA melorot 6,58 persen ke level Rp 426. Posisi ini melanjutkan tren penurunan harga saham perusahaan e-commerce pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), terhitung sejak 22 November 2021.
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
Manajemen PT Bukalapak.com Tbk pun menyodorkan analisis, soal penyebab harga sahamnya yang terus jeblok. Corporate Secretary Bukalapak, Perdana A. Saputro, menuturkan merosotnya saham perusahaan dipengaruhi sentimen global, khususnya dampak tren kenaikan inflasi.
ADVERTISEMENT
"Akibatnya, terlihat adanya perubahan perilaku investor di perusahaan teknologi yang secara historis berusaha untuk memanfaatkan pergerakan likuiditas yang tinggi dan adanya tingkat suku bunga rendah," katanya dalam penjelasan ke bursa, dikutip Selasa (7/12).