Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Asosiasi Gula Indonesia (AGI) memproyeksikan produksi gula pada tahun ini hanya mencapai 2,050 juta ton. Jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2,2 juta ton.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif AGI, Budi Hidayat, mengatakan penyebab penurunan produksi lantaran cuaca kemarau ekstrem yang terjadi pada tahun lalu.
"Akibat dampak kemarau panjang pada tahun 2018 dan 2019. Diperkirakan produktivitas gula turun sekitar 10 persen," kata Budi saat konferensi pers di Gedung RNI, Jakarta, Rabu (12/2).
Budi melanjutkan, produktivitas gula dalam negeri pada tahun ini juga mengalami penurunan menjadi di bawah 5 ton per hektare. Padahal tahun sebelumnya produktivitas gula dalam negeri mencapai 5,5 ton per hektare.
"Tapi sekarang protas (produksi) gula per hektare 5,4 ton dan di bawah 5 ton per ha. Jadi kembali lagi AGI sampaikan program promosi supaya protas tebu naik masih diperlukan, kalau enggak dari tahun ke tahun protas stabil rendah," jelasnya.
Berdasarkan catatan AGI, stok gula awal tahun 2020 sebanyak 1,084 juta ton, ditambah proyeksi produksi pada tahun ini sebanyak 2,050 juta ton. Sementara itu kebutuhan konsumsi pada tahun ini mencapai 3,163 juta ton.
ADVERTISEMENT
Artinya kebutuhan konsumsi masih kurang sekitar 29 ribu ton pada tahun ini. Rata-rata kebutuhan gula konsumsi dalam negeri sekitar 3,1 juta ton per tahun.