Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Profesional Pengusut Kecurangan Kumpul di Surabaya: Dukung Pemberantasan Korupsi
15 September 2023 10:58 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Presiden ACFE Indonesia Chapter, Hery Subowo, mengatakan kegiatan yang digelar untuk ke-13 kalinya ini merupakan ajang best practices sharing tahunan untuk mengembangkan profesionalisme para fraud examiners dan penggiat anti korupsi.
"Lewat kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan kontribusi profesi terhadap penanggulangan korupsi di Indonesia," kata Hery melalui pernyataan resmi, Jumat (15/9).
Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Yusuf Ateh yang hadir sebagai pembicara kunci, memaparkan strategi anti-fraud sektor publik melalui Manajemen Risiko Pembangunan Nasional (MRPN) sesuai Peraturan Presiden No.39 tahun 2023.
"Dari aspek edukasi, pengembangan sertifikasi profesional di bidang manajemen risiko fraud tidak kalah pentingnya dibanding pengembangan pembelajaran audit investigatif. Sementara dari aspek metodologi perlu pengembangan metode assurance dan consulting terkait investigasi, pengembangan kolaborasi dengan APIP lain untuk integrated fraud risk assurance, serta penerapan digital forensic dan data analytics," kata Yusuf Ateh.
ADVERTISEMENT
Konsekuensinya, lanjut dia, akan ada shared-risk yang harus dikelola bersama. Pengabaian risiko dari satu pihak, dapat mengancam keberhasilan pembangunan secara kolektif.
“Key lessons taken in the last four years antara lain perlunya kesatuan sasaran, serta common commitment risiko apa yang perlu dikelola. Selera risiko pimpinan menjadi acuan dalam merancang kebijakan dan tindakan pengendalian risiko. Tata kelola pembangunan nasional yang baik memerlukan pengawalan dan mitigasi risiko sejak perencanaan," ujar Kepala BPKP itu.
Sementara itu Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), lsma Yatun, menyampaikan upaya pemberantasan korupsi juga memerlukan dukungan pihak di luar pemerintah. Mulai dari dunia usaha, perguruan tinggi, pers, masyarakat, dan tak terkecuali para profesional anti-fraud dapat melakukan social control, bertindak sebagai pressure group dan melaksanakan fungsi check and balance.
ADVERTISEMENT
“Penanganan korupsi itu tanggung jawab kita bersama,” kata Isma Yatun.
Hadir juga pembicara kunci lainnya, yakni Ketua Dewan Audit OJK Sophia Wattimena. Dia menyoroti strategi anti-fraud melalui pemanfaatan teknologi untuk mendukung efektivitas manajemen risiko yang memerlukan pemantauan berkala, assesment yang andal, serta kolaborasi para pemangku kepentingan yang ada.
ACFE tahun 2023 ini yang mengangkat tema “Jer Basuki Mawa Beya” yang merupakan semboyan kota Surabaya , juga dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Tema tersebut diartikan bahwa semua keberhasilan membutuhkan biaya, kerja keras dan pengorbanan.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari tersebut dihadiri oleh tidak kurang dari 307 orang partisipan, baik dari para anggota maupun perwakilan organisasi mitra ACFE Indonesia. Dalam forum ini juga menghadirkan 25 orang pembicara dari praktisi dan akademisi, yang membahas topik-topik terkait konsep maupun teknik penanggulangan fraud dan korupsi.
ADVERTISEMENT