Profil My Indo Airlines, Maskapai Khusus Kargo yang Menggugat Garuda Indonesia

19 Juli 2021 14:33 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi My Indo Airlines, perusahaan penerbangan khusus kargo. Foto: Sumber: myindoairlines.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi My Indo Airlines, perusahaan penerbangan khusus kargo. Foto: Sumber: myindoairlines.com
ADVERTISEMENT
My Indo Airlines, perusahaan penerbangan kargo swasta menggugat maskapai penerbangan BUMN Garuda Indonesia. Gugatan yang didaftarkan di Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat itu, merupakan permohonan Penundaan Kewajiban dan Pembayaran Utang atau PKPU.
ADVERTISEMENT
Gugatan dengan registrasi perkara Nomor 289/Pdt.Sus/PKPU/2021/PN.Niaga.Jkt.Pst itu diajukan karena PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, menunggak pembayaran sejumlah kewajiban kepada My Indo Airlines. Soal adanya tunggakan tersebut, dibenarkan manajemen Garuda Indonesia.
"Pengajuan permohonan PKPU tersebut sehubungan dengan adanya kewajiban usaha Perseroan kepada MYIA yang belum dapat terselesaikan, dalam kaitan kerja sama layanan penerbangan kargo yang dijalankan oleh kedua belah pihak," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Senin (19/7).
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan

Profil My Indo Airlines

My Indo Airlines merupakan maskapai penerbangan khusus kargo yang didirikan sejak 2014. Sementara dari laman resmi perusahaan, disebutkan operasional mereka didukung dengan pengalaman selama 40 tahun. Dengan pengalaman panjang inilah, My Indo Airlines mengikat kerja sama bisnis penerbangan kargo dengan Garuda.
ADVERTISEMENT
"Semua pencapaian keberhasilan kita lebih dari 40 tahun terakhir dari mengoperasikan penerbangan kargo, telah meletakkan dasar yang kokoh untuk memimpin sektor kargo udara yang diakui secara internasional di dunia," tulis Managing Director My Indo Airlines, Mohammed Yunos Ishak.
Dilihat dari akun instagramnya, maskapai ini memiliki 4 unit pesawat jenis Boeing 737. "Untuk memfasilitasi pertumbuhan ini, armada kami akan ditingkatkan ke ukuran sedang pesawat kargo dengan muatan minimal 30 ton," lanjutnya.
Awalnya, maskapai penerbangan khusus kargo ini menerbangi rute Jakarta-Singapura dan sejumlah negara di Asia Tenggara, hingga China dan Jepang. Sedangkan operasional pengiriman kargo-nya, menjangkau lokasi utama dunia serta tujuan jarak jauh.