PSBB Anies Dipersoalkan Para Menteri, Padahal Jokowi Bilang Kesehatan Segalanya

10 September 2020 19:28 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan seusai meninjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal. Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PSBB total yang akan diberlakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dipersoalkan sejumlah menteri terkait dampaknya terhadap perekonomian. Padahal sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan kesehatan masyarakat adalah segala-galanya.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Anies menyatakan menarik rem darurat dan akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB total mulai Senin (14/9). "Kita akan menarik rem darurat, kita terpaksa terapkan PSBB seperti masa awal pandemi dulu. Bukan lagi PSBB transisi, tapi kita harus melakukan PSBB sebagai masa awal dulu," kata Anies di dalam konferensi persnya di Balai Kota, Jakarta, Rabu (9/9).
Keputusan itu mengundang beragam reaksi, salah satunya mempersoalkan dampak pernyataan dan kebijakan itu terhadap perekonomian. Hal itu disampaikan sejumlah menteri di kabinet Pemerintahan Presiden Jokowi.

Airlangga Hartarto: Bikin IHSG Anjlok

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, selama ini IHSG bergerak cukup stabil. Namun kembali anjlok pagi ini lantaran pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk melakukan PSBB ketat.
ADVERTISEMENT
"Beberapa hal yang kita lihat sudah menampakkan hasil positif berdasarkan indeks sampai dengan kemarin, karena hari ini indeks masih ada ketidakpastian karena announcement Gubernur DKI tadi malam, sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," ujar Airlangga dalam Rakornas Kadin, Kamis (10/9).
Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
IHSG sempat anjlok lebih dari 5 persen pada perdagangan sesi pertama, yang membuat perdagangan saham di bursa dihentikan sementara atau trading halt selama 30 menit. Sepanjang perdagangan, IHSG ada di zona merah hingga akhirnya ditutup melemah tajam sebesar 257,915 poin (5,01 persen) dan berakhir di posisi ke 4.891,461.

Menperin Khawatirkan Dampak PSBB ke Manufaktur

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang menilai keputusan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menarik rem darurat dan menerapkan PSBB total akan mempengaruhi kinerja industri manufaktur.
ADVERTISEMENT
"DKI kembali akan menerapkan PSBB ketat. Ini tentu sedikit banyak akan kembali mempengaruhi kinerja industri manufaktur yang ada di RI, apalagi kalau diikuti provinsi lain," ujar Agus dalam Rakornas Kadin, Kamis (10/9).
Dia menjelaskan, kondisi manufaktur saat ini mulai membaik. Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai level 50,8 di Agustus 2020. Sebelumnya di Juli 2020, PMI nasional hanya 46,9.

Wamenlu Minta Ada yang Dikecualikan

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), Mahendra Siregar, mengusulkan agar penerapan PSBB total di Jakarta dapat dikecualikan untuk sektor usaha yang telah mampu melakukan protokol kesehatan dengan baik.
“Apakah Kadin bisa mengusulkan pada Pemprov yang melakukan PSBB memberi pengecualian kepada industri manufaktur atau sektor usaha yang mampu melakukan langkah-langkah protokol kesehatan,” kata Wamenlu dalam Rakornas Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis (10/9).
ADVERTISEMENT
Mahendra mencontohkan sektor usaha yang dinilai telah mampu menerapkan protokol kesehatan adalah perusahaan yang menyediakan transportasi khusus bagi pegawainya sehingga mereka tidak perlu menggunakan transportasi umum.

Jokowi: Kesehatan Segala-galanya

Jokowi (kedua kanan) dan Anies Baswedan (kedua kiri) di Stasiun MRT Bundaran HI. Foto: Dok. Agus Suparto
Menyikapi kondisi peningkatan kasus baru positif virus corona, Presiden Jokowi menegaskan bahwa di masa pandemi saat ini, faktor kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah.
"Dalam rangka persiapan pelaksanaan pilkada serentak pada siang hari ini saya ingin menyampaikan beberapa hal bahwa perlu saya tegaskan kembali pertama bahwa keselamatan masyarakat, kesehatan masyarakat adalah segala-galanya," kata Jokowi saat memimpin rapat persiapan Pilkada, Selasa (8/9).
"Jadi protokol kesehatan tidak ada tawar-menawar," imbuh Jokowi.