Dear Pengusaha, Khawatir Dampak PSBB Ketat Jakarta ke Ekonomi? Ingat Kata Jokowi

10 September 2020 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tinjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di sarana publik. Foto: Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi (kanan) berbincang dengan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan tinjau kesiapan penerapan prosedur standar New Normal di sarana publik. Foto: Setpres
ADVERTISEMENT
Pengusaha mengkhawatirkan dampak ke ekonomi, atas langkah Anies Baswedan yang menarik rem darurat dengan memperketat aturan PSBB di Jakarta. PSBB ketat ini akan dimulai pada tanggal 14 September 2020.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Shinta Widjaja Kamdani, menilai penerapan PSBB ketat akan membuat kegiatan ekonomi turun seperti saat PSBB pertama kali diberlakukan di Jakarta, bulan April-Mei lalu. Dan perekonomian di Jakarta ini, menurutnya, akan berdampak pada lesunya perekonomian di Jabodetabek.
"Dengan asumsi semua kebijakan PSBB sama dengan yang diberlakukan pada April-Mei, ekspektasi level kegiatan ekonomi di Jabodetabek akan turun ke level yang sedikit lebih tinggi dari April-Mei," ujar Shinta kepada kumparan, Kamis (10/9).
Perkiraan tersebut, didasarkan pada asumsi pasar ekspor global di Jabodetabek yang sedikit membaik beberapa bulan terakhir. Sementara ekonomi domestik cenderung akan menurun sama dengan saat PSBB di Jakarta berjalan ketat pada bulan April-Mei lalu.
ADVERTISEMENT
Pandangan serupa disampaikan Ketua Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sutrisno Iwantono. Tapi menurutnya, kebijakan tersebut memang perlu dilakukan untuk menekan lonjakan jumlah kasus positif virus corona.
Sejumlah pengunjung melintasi kios-kios pedagang yang tutup di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa (4/6). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"Kalau merosot sudah pasti, tapi akar masalahnya ada di penularan COVID-19 yang tidak mengalami penurunan. Pengusaha pada dasarnya mengikuti aturan pemerintah, saat ini pengusaha belum bekerja secara penuh," jelas Sutrisno.

Kata Jokowi Kesehatan Segala-galanya

Menyikapi kondisi peningkatan kasus baru positif virus corona, Presiden Jokowi menegaskan bahwa di masa pandemi saat ini, faktor kesehatan dan keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama pemerintah.
"Dalam rangka persiapan pelaksanaan pilkada serentak pada siang hari ini saya ingin menyampaikan beberapa hal bahwa perlu saya tegaskan kembali pertama bahwa keselamatan masyarakat, kesehatan masyarakat adalah segala-galanya," kata Jokowi saat memimpin rapat persiapan Pilkada, Selasa (8/9).
ADVERTISEMENT
"Jadi protokol kesehatan tidak ada tawar-menawar," imbuh Jokowi.