PUPR Ungkap Penyebab Tol Pondok Aren-Serpong Kebanjiran Saban Tahun Sejak 2019

6 Oktober 2022 21:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana banjir di km 40 Tol Jakarta-Serpong, Kamis (6/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana banjir di km 40 Tol Jakarta-Serpong, Kamis (6/10/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) mengungkap penyebab Tol Pondok Aren-Serpong tiap tahun kebanjiran sejak 2019. Terbaru, banjir menggenang di jalan bebas hambatan yang populer disebut Tol BSD itu, pada Kamis (6/10).
ADVERTISEMENT
Akibat hujan yang mengguyur deras sejak siang hari, banjir setinggi 67 cm merendam jalan tol tersebut di sekitar KM 08 pada sore hari. Akibatnya jalan tol itu tidak bisa dilalui kendaraan.
"Info terkini pukul 19:56 WIB ruas Tol Serpong-Pondok Aren masih ditutup arah Serpong/BSD dan Jakarta untuk semua jenis kendaraan, ketinggian air 76 cm. Agar gunakan jalur alternatif lain, mohon maaf atas ketidaknyamanannya," demikian dinyatakan pengelola melalui akun resmi mereka di twitter, Kamis (6/10).

Dioperasikan 1999, Langganan Banjir Sejak 2019

Informasi Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR mengungkapkan, akses yang lebih dikenal dengan Tol BSD tersebut dioperasikan sejak 1999. Jalur jalan tol itu menjadi langganan banjir setiap tahun di musim hujan, sejak 2019.
ADVERTISEMENT
Sejumlah kendaraan melintasi banjir di ruas Tol Pondok Aren-Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten, Selasa (4/10/2022). Foto: Fauzan/Antara Foto
Penyebabnya, ada bagian jalan tol tersebut yang melintasi aliran Sungai Cibenda. Aliran sungai itu dilintaskan di bawah jalan tol melalui saluran air (box culvert) dengan dimensi 2 x 4,5 meter dan tinggi 2,5 meter.
Akan tetapi, perubahan tata guna lahan di sekitar Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, menyebabkan saluran itu tak bisa lagi menampung debit air yang tinggi saat hujan lebat terjadi. Hal ini karena terjadinya perubahan pola aliran sungai Cibenda, sehingga menyebabkan terjadinya genangan yang tercatat terjadi hampir setiap tahun sejak 2019.
Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahadian, menjelaskan pihaknya menyiapkan konstruksi untuk mengatasi banjir di tol tersebut.
“Upaya kami melalui beberapa pekerjaan konstruksi yang meliputi peninggian badan jalan Tol Pondok Aren-Serpong setinggi 2 meter pada KM 08 sepanjang 459 meter. Kemudian, melakukan penggantian box culvert menjadi jembatan bentang 20 meter," katanya.
ADVERTISEMENT