news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Saat Corona Mendunia, Mendag Dorong Ekspor Jamu Indonesia ke Mancanegara

15 September 2020 21:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo minum jamu seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto.  Foto: ANTARA FOTO/Deni Susanto
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo minum jamu seusai menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto. Foto: ANTARA FOTO/Deni Susanto
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona telah mendunia, hampir tak ada negara yang luput dari serangan virus tersebut. Di tengah situasi pandemi tersebut, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menyerukan industri jamu meningkatkan daya saing dan mendorong ekspor ke mancanegara.
ADVERTISEMENT
“Kita dapat mengubah momentum krisis ini menjadi lompatan kesempatan. Jamu adalah salah satu keunggulan lokal yang memiliki potensi besar di pasar domestik dan luar negeri. Apalagi disrupsi yang terjadi selama pandemi COVID-19 ini telah menggeser perilaku dan pola konsumsi masyarakat dunia ke arah yang semakin sadar kesehatan,” kata Mendag lewat keterangan resmi, Selasa (15/9).
Pernyataan Mendag itu disampaikan dalam seminar web bertajuk 'Jamu Modern untuk Pasar Indonesia, Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa, dan Amerika Serikat'.
Dari sisi peningkatan akses pasar, baik ekspor maupun dalam negeri, Mendag melihat pelaku usaha jamu dapat menggencarkan pola distribusi omnichannel yang menggabungkan kekuatan saluran distribusi daring seperti marketplace, media sosial, dan situs web, dengan saluran distribusi luring yang konvensional.
ADVERTISEMENT
Menurut Mendag, industri dalam negeri dapat mencontoh kejelian industri jamu dalam melihat peluang ekspor di tengah pandemi. Oleh karena itu, Kementerian Perdagangan mengapresiasi inisiatif GP Jamu yang melihat peluang jamu di masa pandemi sebagai produk herbal asli Indonesia untuk diekspor ke mancanegara.
Re.juve cold pressed jamu Foto: Azalia Amadea/Kumparan
“Peran GP Jamu itu akan membantu gerak ekonomi dan perdagangan Indonesia dan di saat yang bersamaan menjaga masyarakat tetap sehat melalui konsumsi jamu,” imbuh Mendag.
Mendag juga menyampaikan, industri jamu Indonesia mampu menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Industri jamu, lanjut Mendag, memiliki peran penting dalam perekonomian nasional dengan menyediakan lapangan kerja untuk tiga juta tenaga kerja, dan tahun lalu tumbuh 6 persen atau berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
“Selain itu, dengan bahan baku yang kurang lebih 90 persen berasal dari dalam negeri, industri jamu akan memberikan multiplier effect yang signifikan dalam pertumbuhan perekonomian mulai dari sektor hulu hingga hilir,” kata Mendag Agus.
Di tengah pandemi virus corona, sejumlah sektor mampu bertahan dari pandemi. Misalnya industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh 8,65 persen pada kuartal ke-2 tahun 2020 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu di sektor biofarmaka atau tanaman obat, nilai ekspor secara keseluruhan memang ikut terdampak pandemi.