Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Saham Bukalapak Anjlok Lagi dan Kena ARB, Manajemen Ungkap Penyebabnya
7 Desember 2021 10:48 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Di awal perdagangan, saham BUKA melorot 6,58 persen ke level Rp 426. Posisi ini melanjutkan tren penurunan harga saham perusahaan e-commerce pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), terhitung sejak 22 November 2021.
Kinerja suram saham BUKA itu ditorehkan, justru saat perusahaan mampu menekan kerugian operasionalnya sebesar 13 persen, menjadi Rp 1,2 triliun di kuartal III 2021 dari Rp 1,4 triliun pada periode yang sama tahun 2020. Perseroan berhasil mengurangi kerugian bersihnya sebesar 19 persen menjadi Rp 1,1 triliun, dari Rp 1,4 triliun pada kuartal III 2020.
Manajemen PT Bukalapak.com Tbk pun menyodorkan analisis, soal penyebab harga sahamnya yang terus jeblok. Corporate Secretary Bukalapak, Perdana A. Saputro, menuturkan melorotnya saham perusahaan dipengaruhi sentimen global, khususnya dampak tren kenaikan inflasi.
ADVERTISEMENT
Tren kenaikan inflasi baru-baru ini, ujarnya, telah memicu pengetatan dari bank-bank sentral di seluruh dunia.
Akibatnya, terlihat adanya perubahan perilaku investor di perusahaan teknologi yang secara historis berusaha untuk memanfaatkan pergerakan likuiditas yang tinggi dan adanya tingkat suku bunga rendah," katanya dalam penjelasan ke bursa, dikutip Selasa (7/12).
Perdana juga meyakinkan, kondisi keuangan Bukalapak saat ini sangat baik dengan posisi kas yang kuat. Sehingga dia menyatakan, Perseroan dapat menghadapi kondisi yang berbeda dibandingkan dengan perusahaan teknologi pada umumnya.