Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Saham CT di Garuda Indonesia Tergerus Usai Pemerintah Kuasai 64,54 Persen
3 Januari 2023 14:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adanya perubahan kepemilikan saham di Garuda Indonesia diumumkan Presiden Jokowi dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 63 Tahun 2022 tentang Perubahan Struktur Kepemilikan Saham Negara Melalui Penerbitan Saham Baru pada Perusahaan Perseroan PT Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia.
Dalam PP tersebut disebutkan pemerintah menyetujui untuk mengucurkan dana segar dalam bentuk uang tunai Rp 7,8 triliun yang bersumber dari APBN 2022 ke Garuda Indonesia.
Pada Pasal 1 ayat (2) juga disebutkan penerbitan saham baru yang dimaksud sebanyak 65,59 miliar lembar saham dengan per lembarnya Rp 196.
"Penerbitan saham baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) mengakibatkan perubahan struktur kepemilikan saham negara yang semula sebesar 60,54 persen menjadi 64,54 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor pada PT Perusahaan Penerbangan Garuda Indonesia Tbk," demikian isi PP tersebut, Selasa (3/1).
ADVERTISEMENT
Dalam PP tersebut, juga ada penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu yang berasal dari konversi investasi pemerintah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk Obligasi Wajib Konversi Rp 1 triliun yang bersumber dari APBN 2020.
Selain itu, ada juga penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu yang bersumber dari konversi utang kreditur sebesar Rp 4,05 triliun.
Dengan bertambahnya saham pemerintah, saham Chairul Tanjung di Garuda Indonesia tergerus. Sebelumnya Chairul Tanjung (CT) memiliki saham di BUMN maskapai penerbangan sebesar 7,31 miliar lembar saham setara 28,27 persen melalui PT Trans Airways. Kini saham CT otomatis berkurang menjadi 24,27 persen.
Sementara sisa saham Garuda Indonesia yang dimiliki publik tetap, yaitu sebanyak 2,89 miliar lembar saham atau setara 11,19 persen.
ADVERTISEMENT