Satu-satunya dari RI, Pertamina Kembali Masuk Fortune 500 Sekelas BP dan Tesla

3 Agustus 2021 9:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina perkuat Manajemen Subholding & Anak Perusahaan. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina perkuat Manajemen Subholding & Anak Perusahaan. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina (Persero) kembali masuk daftar Fortune 500 yang berisi korporasi global dengan kinerja cemerlang. Pada 2021 ini, Pertamina juga menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia yang masuk daftar bergengsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Dengan pendapatan perusahaan sebesar USD 41,47 miliar atau setara Rp 596,22 triliun pada tahun buku 2020, Pertamina berada di posisi 287 Fortune 500.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder, karena capaian Pertamina ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh pekerja Pertamina Group, serta pemegang saham, pemerintah, masyarakat dan juga stakeholder lainnya," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, Selasa (3/8).
Dia menilai, masuknya Pertamina ke dalam Fortune 500 merupakan pengakuan dunia internasional, bahwa Pertamina sejajar dengan world class company lainnya.
Apalagi menurutnya, pandemi membuat Pertamina mengalami triple shock sehingga mengalami penurunan pendapatan secara signifikan. Tapi dengan inovasi dan terobosan bisnis yang dilakukan di seluruh lini bisnis serta transformasi organisasi yang tengah dijalankan, Pertamina mampu meningkatkan pendapatan perusahaan hingga USD 41,47 miliar dan mencetak laba USD1,05 miliar pada 2020 lalu (Rp 15,01 triliun).
Dirut Pertamina Nicke Widyawati Foto: Pertamina
Sebagai BUMN, Pertamina juga konsisten memastikan penyediaan energi untuk negeri melalui berbagai program, di antaranya BBM Satu Harga, Konversi BBM ke BBG untuk Nelayan dan Petani, pembangunan Jaringan Transmisi & Distribusi Gas Bumi, serta Infrastruktur Hilir lainnya.
ADVERTISEMENT
Melalui pencapaian kinerja operasional dan keuangan Pertamina, total pendapatan Pemerintah pada tahun 2020 yang dikontribusi dari Pertamina hampir mencapai Rp 200 Triliun. Yaitu melalui setoran pajak, dividen, dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) senilai Rp 126,7 triliun. Selain itu dari penerimaan negara dari Minyak Mentah dan Kondensat Bagian Negara (MMKBN) dari blok-blok migas Pertamina sebesar Rp 73,1 Triliun.
Pertamina saat ini memiliki 1,2 Juta tenaga kerja langsung, serta multiplier effect terhadap sekitar 20 juta tenaga kerja secara tidak langsung.
“Tantangan pandemi COVID-19 tidak ringan. Selain memantapkan langkah untuk dapat mencapai target nilai pasar USD 100 miliar pada 2024 mendatang, seluruh jajaran manajemen dan pekerja tetap fokus memberikan pelayanan kepada masyarakat . Kami optimistis akan terus tumbuh dan terus memberikan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat dan negara,” ucap Nicke.
ADVERTISEMENT
Pemeringkatan Fortune Global 500 adalah ajang tahunan yang dilakukan majalah Fortune, sejak tahun 1955. Tolok ukur utamanya adalah besaran pendapatan termasuk pendapatan anak perusahaan (consolidated gross revenue). Indikator lain adalah penyertaan modal pemegang saham, kapitalisasi pasar, keuntungan, jumlah karyawan, dan sejak tahun 1990 indikator negara asal perusahaan juga dipertimbangkan dalam Fortune Global 500
Di sektor energi, beberapa nama International Oil Company seperti Pertamina, juga tercatat masuk dalam pemeringkatan Fortune Global 500 tahun 2021. Kendati secara finansial berhasil mencapai revenue signifikan, namun perusahaan tersebut mengalami kerugian. Di antaranya BP (18), Royal Dutch Shell (19), Exxon Mobile (23), Chevron (75) dan Petronas (277). Berada di bawah peringkat Pertamina, Repsol di posisi 381, sedangkan dari industri lain terdapat nama Coca-Cola (370), Tesla (392) dan Danone (454).
ADVERTISEMENT