Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Sebut Faktor Nasib, Orang Terkaya Dunia: Kalau Lahir di Afghanistan Saya Gagal
31 Agustus 2021 12:31 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Orang yang dianggap sukses kerap mengabaikan faktor nasib baik atau keberuntungan, dalam perjalanan hidupnya. Tidak demikian dengan orang terkaya dunia dan investor terkemuka, Warren Buffett.
ADVERTISEMENT
Pendiri dan CEO Berkshire Hathaway itu, dianggap jeli dalam memburu saham dan perusahaan undervalued (murah). Dia membeli perusahaan itu, memoles kinerjanya jadi makin baik, hingga meraup untung besar.
Dalam sebuah pertemuan bisnis dengan para pemegang saham Berkshire Hathaway, Warren Buffett menyebut penentu kesuksesannya bukan semata-mata pendidikan, kerja keras, atau hal sejenisnya. Sejak lama, kakek 91 tahun itu memperkenalkan istilah 'ovarian lottery'.
Istilah yang secara harfiah bermakna 'menang lotere ovarium' itu, dimaknainya sebagai, 'Seperti apa seseorang dilahirkan dan di mana dia lahir'.
"Saya dan Charlie Munger (mitra bisnisnya di Berkshire Hathaway), punya peluang sukses 30 kali lebih besar karena lahir di Amerika Serikat," katanya seperti dilansir Business Insider. "Itu artinya kami sudah menang lotere ovarium. Kami akan gagal kalau saja lahir di Afghanistan," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau saja lahir di Afghanistan, tidak akan ada orang yang mendengarkan paparan kami," kata pria yang dikenal hidup bersahaja, dibandingkan kekayaannya yang sebesar USD 96 miliar atau setara Rp 1.400 triliun.
"Ini adalah faktor penting yang ikut menentukan kesuksesan Anda," kata Warren Buffett. Apalagi, ujarnya, dia dilahirkan sebagai kulit putih, pintar, berbadan sehat, dan berjenis kelamin laki-laki.
Dalam daftar orang terkaya dunia versi Forbes tahun 2021, Warren Buffett ada di urutan ke-6. Total kekayaannya sebesar Rp 1.400 triliun merupakan yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Pada 2020, kekayaan Warren Buffett anjlok jadi 'cuma' USD 67,5 miliar atau sekitar Rp 973 triliun. Tapi tahun ini melesat lagi, bertambah hampir setengahnya.
ADVERTISEMENT